chp 15 - Rival pt.1

126 12 1
                                    

"Eeeeh, jadi disini rumahmu Luffy?" Dihadapan Nami berdiri sebuah rumah sederhana yang cukup kecil. Sepertinya itu rumah kontrakan. Bisa dilihat dari rumah sejenisnya yang berjejer di sepanjang jiran daerqah itu.

"Emang kenapa?"

"Kau itu kan anak pejabat. Seharusnya kau itu kaya dong ya. Tapi rumahmu reot kek gini. Apa ayahmu gak membelikan rumah yqang lebih bagus apa?" Ekspresi bingung Nami sudah cuup menunjukkan seberapa penasaran dia.

"Gak. Aku yaang menolak dibelikan rumah. Soalnya aku mau bebas. Bergantung artinya terikat kan? Disini aku tinggal sama kedua kakakku."

Dengan langkah yang begitu ringan, Luffy mendahului Nami untuk memasuki rumahnya. "Jangan sungkan, ayo masuk."

Nami mengikuti langkahnya sambil melepas sepatu. Diinjaknya keramik rumah itu yang sudah penuh debu. Para kakak beradik di rumah ini pasti malas bersih-bersih. Dia duduk dengan sopan di sofa rumah tamu sampai menunggu langkah selanjutnya tuan rumah.

"Nami mau aku buatkan minuman?" Ucap Luffy dari dapur.

"Ooh, tolong buat jus jeruk ya."

"Kau malah minta yang aneh-aneh di rumah orang." Protes Luffy.

"Biarin. Bleee! Kau juga pasti minta daging kan kalau ke rumah orang."

Nami kembali melanjutkan aktifitas survei lokasinya. Menurutnya rumah ini memiliki luas sekitar 7 x 7 meter persegi. Ada dua buah kamar. Rumah ini menang tak mewah, tapi ada banyak peralatan game yang dapat dipastikan berharga jutaan. Dasar laki-laki!

"Permisi, Sabo-kun!" Ucap Seseorang dari pintu masuk yang membuat Nami langsung menoleh penasaran.

"Eeeh, Koala-senpai. Ada apa?" Tanya Nami kaget.

"Ooh Nami-chan. Ngapain disini? Aku sedang mencari seseorang kesini. Kamu sendiri ngapain?"

"Etto... aku mau membantu Luffy belajar, dan bantuin dia ngerjain pr-nya. Tapi perasaan gak ada orang dari tadi disini kecuali Luffy." Nami menoleh-noleh mencari sosok yang di maksud Koala.

"Muuuo... Dia pasti masih..." Koala langsung meninggalkan Nami, dan masukm ke salah satu kamar,

"SABOOOO-KUUUN. BANGUUUUN!" Terdengar teriakan keras dari kamar itu yang hampir membuat gendang telinga Nami pecah, diselingi omelan yang tak bisa di dengar jelas.

"Iya-iya. Ayo pergi!" Seorang pria keluar dari kamar itu dengan kusut, dan panik.

"tch. Dimana task... Eeeh Nami-chan?"

"Sabo-senpai? Berarti kakaknya Luffy itu..."

"Oooh senang bertemu denganmu. luffy mana? Memang mantap Luffy, bisa sampai gandeng gadis cantik ke rumah..."

"GADIS CANTIK..." Belum habis Sabo bicara terdapat aura mengerikan dari belakangnya.

"Chaaa... Aku pergi DULUUUUU!" SDabo langsung terburu-buru lari keluar.

"Nami-chan, kami pergi dulu ya?" Koala menepuk pelan pundak Nami, sambil memberi senyuman sebelum ikut pergi.

"Keluarga yang aneh." Nami menelan ludah, dan kembali duduk.

"Eeeh... Kenapa tadi ribut kali?" Luffy keluar dari dapur dengan segelas air memasang wajah bingung.

"Abangmu... Sabo-senpai. Dijemput sama Koala-senpai tadi. Katanya ada urusan." Ucap nami menjelaskan sambil mengambil jus di tangan Luffy, kemudian meminumnya.

"BLEEEEK... APA INI?" Nami langsung memuntahkan jus itu.Lidahnya menyentuh rasa paling aneh yang pernah dia rasakan sebelumnya.

"Jus jeruk." Jawab Luffy polos.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naughty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang