chp 2-Paradoks Cinta

205 16 4
                                    

Banyak hal yang terjadi. Yang nami tau adalah sekarang dia cukup kesal karena pak Garp menitipkan cucunya yang nakal kepadanya.

"Oi menjauhlah dari wajahku." Ucap Nami menolak wajah Luffy menjauh.

Nami cukup terkaget kerena orang ini tiba-tiba mengatakan suka padanya. Apa yang kalian harapkan para pembaca? Apa kalian mengira Nami akan jatuh cinta hanya karena ada orang yang mendekati wajahnya dan bilang suka padanya. Jatuh cinta tak semudah itu.

"Hahahaha. Kau tau Nami-chan? Aku menitipkan cucuku padamu." Ungkap Garp sambil tertawa.

"Ooh iya. Siap pak Garp." Ucap Nami sambil memberi hormat.

"Angkrablah dengan dia ya Luffy! Dia anak angkat salah satu guru disini yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, namanya Bellemere. Tapi jangan sampai jatuh cinta. Hahahaha." Ucap Garp kembali tertawa.

"Ooh jangan gitulah pak." Ucap Nami memegang pipinya tersipu malu.

Apakah kalian pikir itu nyata? Tidak. Nami berusaha mencari perhatian Garp supaya dia tetap dapat mempertahankan beasiswa sekolahnya.

'Heh! Anak ini akan menjadi batu loncatanku.' Ungkap Nami dalam hati sambil tertawa sinis.

"Yaudah aku pergi dulu." Ucap Garp yang pergi meninggalkan perpustakan.

Lalu Nami yang hanya ditinggal sendirian dengan Luffy duduk berhadap-hadapan. Nami menatap Luffy sinis dan luffy tersenyum.

"Shishishi. Jadi kita mau ngapain Nami?" Tanya luffy semangat.

"Kau pikir kita memang mau ngapain? Jangan mentang-mentang disini sepi pikiran kau kemana-mana ya." Ucap Nami yang menunjuk emosi nyatanya pada luffy.

"Kemana-mana? Gak kok pikiranku disini aja, sama kamu." Ungkap Luffy polos.

Sedangkan Nami berspekulasi liar akan hal itu. 'Dia tadi bilang suka padaku kan? Dan dia juga bilang tengah memikirkan aku. Ooh, dia kayanya udah jatuh cinta padaku.' Pikir Nami, sedangkan luffy hanya heran melihatnya senyum-senyum sendiri.

'Kalau aku ngajak dia ngedate. Pasti dia beliin baju-baju mahal padaku. Pak Garp kan kaya!' Ucap Nami makin tersenyum tanpa sebab membuat luffy semakin heran.

"Oi Nami. Kau kenapa? Apa kau kerasukan setan? Kalau gitu keluarin setannya, aku mau pelihara." Ucap Luffy semangat.

"Gak kenapa-napa. Ooh kita akan mulai  dengan melihat nilaimu dahulu, lalu ketingkat kenakalanmu yang lain." Ucap Nami yang mengambil kertas nilai Luffy yang baru diberikan oleh pak Garp dari dalam tas.

"Eeeeh. Apa-apaaan ini. Nilainya hampir nol semua." Ucap Nami kaget.

"Malaslah belajar Nami. Membosankan." Ucap Luffy santai.

'Tch, aku bahkan harus belajar untuk mendapatkan beasiswa, dan anak ini malah malas-malasan.' Ucap Nami kesal dalam hati.

Lalu dia kembali mengecek nilai Luffy dan mendapatkan sesuatu yang cukup menarik.

"Ooh, nilai geografimu 20. Walau masih jauh dari kkm sih, tapi tetap bagus untuk orang aeperti kamu. Kamu suka geografi?" Tanya Nami sambil memperhatikan suatu kertas dengan nilai 20.

"Gak sih. Aku suka ngeliat kota-kota di dunia aja. Cita-citaku mau keliling dunia, Nami!" Ucap Luffy bersemangat.

"Baguslah. Aku ini anak olimpiade Geografi. Jadi, kita mungkin cocok." Ucap Nami yang sedikit lega. Setidaknya dia tak seperti mengajarkan batu.

"Cocok? Kata Ace, kalau cocok mending langsung nikah." Ucap Luffy polos.

"Oi, kau ini apa-apaan sih." Keluh Nami kesal.

Naughty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang