chp 13 - Bushido

76 7 0
                                    

Di ruang OSIS hari ini terdapat banyak kotak yangberserakan, seiring dengan terus berkurangnya isi ruangan itu. Seorang pria hanya bisa menatqap itu dengan mata nanar.

"Akhirnya kau meninggalkan singgasanamu ya." Robin juga ikut berberes bersama pria itu.

"Hidupku sudah tidak tenang lagi sekrang kalau melepas titel shichibukai itu."

"Kau sebaiknya tak perlu banyak buat kenakalan lagi, lagian poin hukumanmu hanya 80. Kau gak akan di keluarkan oleh sekolah."

Robin menaruh buku terakhirnya, dan handak beranjak dari sana sambil tersenyum. "Belajarlah, dan masuklah universitas yang bagus."

"Jangan memerintahku anak iblis! Padahal aku hampir mendapat hidup layak kalau bukan karena bocah tolol itu." Mendengus sambil mengangkat kotaknya, dan hendak keluar juga.

"Setelah ini, bersiaplah. Pemilihan OSIS selanjutnya akan sangat kacau. Pilihlah pihakmu dengan benar!" Ucap Crocodille yang langsung melewati Robin begitu saja.

"Ooh ya, ini akan sangat kacau." Robin memasang wajah panik di selasar koridor itu. Tanpa cahaya, wajah murung itu tak dapat di lihat oleh orang lain.

"Generasi terburuk! Kehadiran mereka itu bencana."

...

Gelanggang olahraga kini ramai di penuhi penonton. Lapangan voli itu kini di sulap menjadi lapangan Kendo. Hal ini akan memutuskan siapa yang akan mewakili sekolah untuk mengikuti lomba Kendo tingkat nasional.

"Tashigi-dono. Apakah anda serius gak ikut untuk seleksi ini?" Tanya Kinemon yang melihat Tashigi terduduk di kursi depan dengan pakaian kasual.

"Janji tetap janji.  Aku berharap kau lolos ya, Kinemon." Senyum Tashigi sambil menatap Kinemon yang sudah dalam balutan pakaian hitam.

"Yang akan memenangkan ini adalah aku." Ucap Zoro menghampiri dengan pakaian yang sama.

"Tch, somnong!" Ucap Tashigi menggembungkan pipinya.

"Ooh, Zoro-dono! Ayo bermain dengan adil."

"Ya."

"Para peserta diharapkan memasuki lapangan, dan memberikan samalam hangat pada penonton." Panggil Mc dari tengah lapangan.

Para peserta pergi ke tengah lapangan sambil menunduk sopan. Yang mengikuti pertandingan ini ada tujuh orang; Mihawk, Zoro, Vista, Kinemon, Momongga, Asura Doji, dan Denjiro. Seharusnya pesertanya pas delapan supaya pertandingan terlaksana layaknya sistem gugur semi final. Namun Tashigi tiba-tiba memundurkan diri. Jadi satu orang secara resmi masuk semi final.

Mereka mengambil undian untuk menentukan urutan. Denjiro mendapatkan tiket langsung menuju semi final. Sedangkan Zoro harus melawan Asura Doji, Kinemon dengan Momongga, Mihawk dengan Vista.

"Beruntung dia ya, gak harus ngehadapi yang sulit langsung. Urutannya di seberang Mihawk. Jadi kalau dia ketemu Mihawk pasti di saat final." Perona duduk di dekat Tashigi.

"Tapi, Roronoa tak begitu peduli akan hal itu. Dia justru lebih memilih jalan sulit. Kalau dia menang melawan Asura-san, berarti dia harus melawan Kinemon, atau Momongga-san. Itu akan lebih mudah daripada harus melawan Denjiro-san dengan kondisi fit karena langsung lolos." Ucap Tashigi sambil menunjuk-nunjuk lembaran itu.

"Waah, berarti Roronoa akan cukup mendapat kemudahan ya!"

"Jangan terlalu cepat menyimpulkan. Si mata elang bukan lawan mudah." Tashigi menatap tajam ke arena.

Pertandingan pertama langsung berlangsung antara Zoro, dan Asura Doji. Keduanya langsung bersiap di lapangan dengan pedang kayu mereka.

"GO ZOROOOO!" Ucap Luffy dari barisan penoton.

Naughty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang