29.

411 35 1
                                    

Vote dan komen ya gan...

Happy reading...

***

Kan.. apa gw bilang kan..

Cowo berwajah tampan ini terdiam dalam lamunannya, melihat sekelilingnya yang di kelilingi oleh kesunyian. semua tertutupi oleh pepohonan besar. ya, Bright tersesat di salah satu hutan kecil di sana. Dan tentu, tak ada seorang pun yang nampak berada di sana.

Bright menelan salivahnya kuat-kuat, dalam duduk nya ia merapatkan kaki nya di antara perut, juga tangan yang ia tompangkan di atas dengkul sebagai bantal. Dengan raut ketakutan dan tubuh yang kedinginan... Apakah tak ada yang ingin membantu nya?

Bright yang saat ini bermuka kusam dengan baju yang basah karena terjatuh di got, sekarang hanya mampu memejamkan matanya untuk tidur.

Pagi pun tiba, suara burung terdengar di sekeliling tempat Bright berada.

Yang Bright herankan hanya lah...

'ini sahabat gw pada kemana anjing, gak nyadar apa kalau temen nya yang ganteng ini hilang?!'

Mau singgah dari sana, tapi Bright masih lemah. Mau menetap untuk sementara, tapi takut di makan harimau. Uhh.. serba salah.

Bright menggosok-gosok matanya untuk menghilangkan cileh (kotoran mata) yang sudah menumpuk. Bright memeriksa sekujur tubuhnya melihat apakah ada luka di badan nya atau tidak.

Ohh ya. Bukan luka fisik yang brigth dapat, melainkan luka hati. Sakit sekali, ketika melihat teman-temannya yang tak mempedulikan nya, apa brigth selama ini tak di anggap ada?

"Weh. ada pengemis, kasihan." Ucap pria manis berhoodie pink yang langsung berlari kecil menghampiri Bright yang ia anggap sebagai penggemis.

Win berjongkok di depan pria berbaju lusuh itu, ia membuat raut wajah ibah dan kasihan. Tanganya yang lembut mulai meraba tangan sang lelaki yang saat ini masih menundukan kepalanya.

"Pak." Panggil win lembut. Mendengar suara yang familiar di telinganya itu membuat Bright mendongkrak, dan seketika itu juga dirinya beranjak, lalu dengan kuat memeluk tubuh win yang hangat itu.

"Huaa.. win.. p- p'bai.." tanggis Bright yang terisak-isak di dalam pelukan win.

Win mendorong kuat tubuh brigth. "Ihh Bright!!" Bright yang mendapat dorongan itu pun mendapatkan rasa sakit yang menjulur ke seluruh tubuh nya di karnakan tulang bokong yang terkena benturan cukup kuat ke tanah.

"Anjing!!" Ringgis Bright yang refleks  mengusap bokongnya.

"Winnie jahat banget." Ujar Bright menatap sendu win yang terlihat acuh.

"Lo bau anjing!" Sarkas win, dirinya yang tadinya berjongkok sekarang kembali berdiri, tangannya menepuk-nepuk kecil celana panjang nya yang kotor.

"Tuh kan, bokong phi nya kebelah."

"Gila, dari lahir bokong lo emang udah kebelah kali. Kalau gak gitu, gimana cara lo cipirit? Donggo!" Bentak win, sedetik kemudian tangan kanannya mulai ia julurkan tepat di hadapan Bright, berniat untuk membantu cowo yang sudah ia anggap sebagai masalah hidupnya itu.

Bright menerima bantuan win, lalu beranjak berdiri sedikit kehilangan keseimbangan. Bright terseyum, menatap mesra mata win. "Makasih sayang."

Lagi-lagi win dengan kuat melempar tangan Bright yang sedang di penggangnya, "jijik!"

"Ihh win mah..." Manja Bright dengan nada yang dipanjangkan nya.

"Gw tonjok lo lama-lama." Geram win bersiap dengan kepalan tangan yang diangkat nya.

musuh kelas sebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang