𝟘𝟝

1.2K 252 25
                                    

D A T E

"Kau hari ini banyak tersenyum, Ketua. Apakah ada hal yang membuatmu senang?"

Akhirnya Yuzuha dapat melontarkan pertanyaan yang sejak pagi dia tahan. Bukan hanya Yuzuha yang merasa heran dan penasaran, dapat dikatakan hampir murid satu sekolah yang berpapasan atau menyapa [Name] juga heran.

"Pembuat onar itu tidak ada, tentu saja saya senang."

Yuzuha mengangguk-angguk paham, dia memakluminya. Sano Manjirou yang berada dalam masa hukumannya tentu saja membuat [Name] bahagia.

Ini hari pertama laki-laki itu di skors, dan hari itu cukup damai. Tidak ada seseorang yang selalu membuat rusuh hanya karena ingin memasuki ruang OSIS, dan tidak ada orang yang sengaja berteriak di jam istirahat untuk memanggil [Name].

Membayangkan seminggu tanpa gangguan dari Manjirou, membuat [Name] benar-benar semangat datang ke sekolah.

"Kau lama sekali keluarnya, [Name]-chan!"

"Fuck..." umpat gadis itu pelan, merasa frustasi saat melihat Manjirou yang berada diatas motornya dan tengah menunggunya. "Sepertinya memang aku tidak ditakdirkan untuk menjauh dari bajingan ini."

"Ada apa denganmu? Apakah pelajaran hari ini susah?" tanya laki-laki itu, seraya memberi helm pada [Name]. "Kenakan dan naiklah! Kita akan kencan."

"Sebaiknya Anda mencari teman kencan lain, Sano-san," tolak [Name] mentah-mentah dengan senyuman. "Jika Anda lupa, saya laki-laki. Saya masih normal, jadi jangan mengajak saya untuk berpindah haluan. Permisi..."

Manjirou turun dari motornya, mengejar [Name] yang berlari menjauhinya. Kedua remaja laki-lak---intinya kedua remaja itu kejar-kejaran dalam lingkungan sekolah.

Beruntung lingkungan sekolah telah sepi, sehingga tidak ada yang melihat kegiatan kekanakkan kedua orang itu. Jika saja masih ada satu orang, pasti besok akan tersebar gosip aneh lagi mengenai hubungan keduanya.

Manjirou mulai merasa kelelahan, dan dia kehilangan jejak dari [Name]. Larinya memang cepat, namun sulit untuk menggapai [Name] yang merupakan atlet lari di sekolahnya. Melambatkan larinya sedetik saja, dia sudah kehilangan [Name].

"Gila, orang itu benar-benar gila..." [Name] mengatur napasnya dengan susah, dia bersembunyi di toilet perempuan. "Apakah dia benar-benar menyukai laki-laki? Sial... aku merinding..."

[Name] mengeluarkan dress casual dari dalam tasnya, dan juga kacamata serta rambut palsu. Gadis itu memang selalu membawa benda-benda itu dalam tasnya, karena setelah pulang sekolah dia harus bekerja paruh waktu.

Dengan cepat, [Name] mengganti penampilannya menjadi perempuan. Setelah memastikan wajahnya tidak terlihat "LAKIK" lagi, gadis itu memberanikan diri untuk keluar dari toilet dan segera menuju ke tempat kerjanya.

"Tunggu sebentar!"

Tangannya yang diraih oleh Manjirou berhasil membuat jantungnya disko. Gadis itu berusaha untuk tenang, dan tidak mengeluarkan suara beratnya. Jika tidak, Manjirou akan membongkar rahasianya.

"Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya..." laki-laki itu memajukan wajahnya, mengamati wajah gadis di hadapannya dengan jarak yang amat dekat. "Lupakan saja, kau melihat Ketua OSIS? Aku mencarinya, namun dia cepat sekali berlari."

Gadis itu menggeleng, enggan mengeluarkan suaranya karena rasa gugup. "Sebenarnya dimana dia bersembunyi?" gumam Manjirou merasa sedikit lelah.

"Baiklah, kau boleh pergi!"

Mask ; Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang