𝟙𝟚

1.7K 233 54
                                    

E N D

Apakah kalian berpikir jika Manjirou akan membiarkan orang yang dia sukai itu pergi begitu saja? Tentu saja jawabannya tidak!

Memang benar, dia membiarkan [Name] pergi pada malam itu, dan dia tetap berada di Jepang. Namun, laki-laki itu mengirimkan, bahkan menyewa beberapa orang untuk terus mengawasi [Name] di negeri barunya.

Hingga kemudian Manjirou mendengar kabar jika [Name] akan kembali ke Jepang. Saat itu, usia keduanya telah menginjak 27 tahun, waktu matang bagi Manjirou untuk menghamili gadisnya itu.

Tentu saja dia melakukan hal gila itu!

Begitu [Name] keluar dari bandara, secara tiba-tiba ada sekitar 5 pria yang memiliki wajah tampan mengepungnya, kemudian menculiknya secara paksa. Dia mengenali salah satunya, yakni Sanzu, dan dapat menebak jika mereka melakukan hal tersebut atas perintah dari sang bos.

Saat itu, [Name] benar-benar menyesali keputusannya untuk kembali ke Jepang, hanya karena dia ingin melihat sosok wanita yang berhasil menyita perhatian Keisuke, hingga Keisuke mengajaknya menikah.

Boro-boro datang ke acara pertunangan sahabatnya itu, [Name] ingin pergi ke minimarket saja dilarang keras oleh Manjirou.

"Jika aku berhasil melubangi kepalamu, biarkan aku pergi dari sini," [Name] memegang pistol yang telah terisi penuh dengan peluru, menodongnya pada kepala Manjirou.

"Aku jauh lebih menginginkan jika bibirmu yang mencium kepalaku saat ini."

Manjirou yang tengah sibuk membaca laporan yang telah dibuat Takeomi, terkekeh melihat wanitanya tersebut. Tangannya memeluk posesif pinggang wanitanya, dan menariknya agar lebih dekat padanya, kemudian mencuri kecupan singkat di bibirnya.

"Aku benar-benar akan membunuhmu, Manjirou."

"Semoga berhasil."

[Name] tidak pernah main-main dengan ucapannya, dan Manjirou tahu betul mengenai hal tersebut.

Wanitanya itu berhasil membuat lubang pada pahanya. Dengan tak berperasaan, [Name] menembak pahanya tersebut.

Manjirou menggeram rendah, menahan rasa sakit pada pahanya. Dengan kasar, dia membuat pistol yang berada di tangan [Name], menarik kasar tengkuk wanitanya itu dan mengajaknya untuk melakukan pergulatan lidah.

[Name] kewalahan, Mnajirou benar-benar menguasai permainan, terlebih dia terus menggigit bibir dan lidahnya hingga berdarah. Wanita itu berusaha untuk mengambil pulpen di meja Manjirou, dia akan menusukkan pulpen tersebut pada leher pria itu, agar Manjirou berhenti melumatnya dengan kasar.

Namun, gerakannya terbaca oleh Manjirou. Dan akhirnya, tangan wanita itu yang ditusuk dengan pulpen oleh Manjirou.

"Bajingan! Kau kasar sekali pada wanita!"

"Tidak sayang~ kau yang memulai duluan permainan ini. Aku tidak mungkin menghentikannya, bukan?" godanya dengan seringaian yang membuat wanita tersebut kesal.

Mask ; Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang