𝟘𝟡

1.1K 227 54
                                    

S C A R

"Apa yang kamu lakukan semalam? Hingga terluka seperti itu."

[Name] melihat pada tangan kanannya yang diperban, tersenyum tipis tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya itu.

Keisuke menjemputnya, dan kini keduanya tengah berjalan bersama menuju ke sekolah mereka. Laki-laki itu sedang dalam masa hukuman, oleh sebab itu dia tidak dapat membawa motornya ke sekolah.

"Apakah pertanyaanku kurang jelas?"

"Bukan luka besar, jangan terlalu penasaran Keisuke," ujarnya tersenyum lebar pada laki-laki itu.

Keisuke menutup wajah [Name], menghela napas dengan kasar. "Itu namanya khawatir, bodoh! Aku takut kamu melakukan hal gila lagi, seperti melukai tanganmu dengan benda tajam, seperti dulu," ujarnya menarik pelan pipi gadis itu.

"Tidak ada alasan bagiku untuk melakukan hal itu lagi," [Name] mengusap tangannya yang diperban. "Karena aku sudah berdamai dengan masa lalu, tidak mungkin aku akan melakukan hal itu lagi."

"Benarkah?"

"Ten—"

"[NAME]!!!"

Gadis itu langsung menatap datar pada Manjirou yang berteriak dan berlari ke arahnya. Dia ingin meminta bantuan Keisuke, namun entah kemana menghilangnya sahabatnya itu.

[Name] melihat pada Takemichi dan Hinata yang baru saja datang bersama. Gadis itu segera menghampiri keduanya, dan menggenggam tangan Hinata. Senyuman lebar terukir di wajahnya, yang berhasil membuat beberapa siswi yang melihatnya mematung karena terkejut.

"Maaf Hanagaki, saya meminjam kekasihmu sebentar," pintanya dengan sopan, dan juga senyuman lebar.

Takemichi yang kebingungan hanya dapat menganggukkan kepalanya, dan masih merasa bingung bahkan ketika [Name] dan Hinata telah pergi.

"KENAPA KAU MEMBIARKAN MEREKA PERGI, TAKEMICCHI!!"

"HIII?!!! MIKEY-SAN MENGERIKAN SEKALI!!!"

[Name] terus mengucapkan maaf dalam hati dan benaknya pada Takemichi. Nanti pulang sekolah dia harus meminta maaf pada kekasih Hinata itu, dan juga memberikan kupon makan dan minum gratis milik tempat bekerjanya, sebagai ucapan terima kasih.

Melihat tangan Hinata yang masih digenggam oleh [Name], membuat satu sekolah memperhatikan mereka dengan tajam, dan juga beberapa murid mulai bergosip.

Seperti yang mereka ketahui, [Name] itu sangat jarang melakukan kontak fisik dengan siapapun, atau katakan saja dia sangat anti melakukan kontak fisik. Lalu, saat ini [Name] justru orang pertama yang melakukan kontak fisik, dan berani menunjukkan di hadapan banyak orang.

Terlebih, perempuan yang beruntung yang dapat digenggam oleh gadis yang menyamar sebagai laki-laki itu adalah anggota OSIS yang selalu sering bersama dengannya, dan juga sudah memiliki kekasih.

Apakah ada kisah cinta terlarang di antara mereka? 

"Kamu tidak perlu mendengarkan bisikan mereka," titahnya pada Hinata. "Apapun yang mereka katakan hanyalah omong kosong. Jika ada yang mengganggumu, katakan saja pada saya."

"Lagipula, saya sudah memiliki kekasih."

"Eh? Benarkah?! Ketua sudah memiliki kekasih?!"

[Name] merutuki suara Hinata yang terlalu besar hingga menarik perhatian banyak murid, lagi. "Tachibana-san... suaramu..."

Mask ; Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang