TWENTY-FIVE

893 48 1
                                    

"A-niang akan bersama kami semua sehari penuh kan?"

"T-"

"Ayolah, a-niang! Kita sudah lama tak bertemu! Apa a-niang tak merindukanku?"

"Baiklah-baiklah hanya hari ini saja"

"Kalau begitu, ayo ke kolam renang!"

•••••

"Hoammm, fengmian, ayo bangun, kau tak lihat sekarang jam berapa?! Kau harus ke kantor! Sudah mau sore!" teriak yu ziyuan yang terkejut ketika melihat jam.

"Aih, ziyuan, hari ini kantor ku liburkan"

"Sudahlah, sana bangun lalu mandi, aku akan menyiapkan sarapan"

"Eh, a-niang? Sudah bangun? Aku lapar!" kata jiang cheng yang melihat ibunya bangun dan berteriak.

"Dasar, tunggu-tunggu.. Kau belum makan dari pagi?!"

"Umm... B-belum"

"Dasar anak ini! Ini sudah hampir sore! Bagaimana jika perutmu sakit?!"

"Ziyuan, jangan seperti itu, dia kasihan"

"Meiyue? Kau sudah bangun?"

"Sudah dari tadi"

"Lalu kenapa kau tidak memasak bodoh?!"

"Ayolah, apa kau tak lelah berteriak?"

"Bagaimana denganmu? Apa kau tidak lelah berbicara?"

"Baiklah-baiklah aku salah"

"Sudahlah, ayo bantu aku memasak"

"Ayo, masak apa hari ini?"

"Tunggu.. Rasanya ada yang aneh... Dimana lan qiren? Biasanya pagi-pagi begini dia sudah mengomel"

"Ah, tadi paman pergi a-niang, katanya setengah hari"

"Tetapi ini hampir sore, kenapa dia belum pulang? Dia tak pernah pulang malam selain lembur"

"Meiyue.."

"Ayo aku ceritakan di dapur, a-cheng ingin makan apa?"

"Aku ingin soto!"

"Baiklah, kami akan memasak soto terenak untukmu!"

*di dapur*

"Ayo, ceritakan"

"Kau tahu? Siapa yang melahirkan anak pertama dan kedua Wen rouhan?"

"Kenapa tiba-tiba membahas siapa ibunya? Bukankah itu zhen jiao?"

"Tidak! Apakah kau berpikir bahwa Wen Rouhan sudah tidak menyukai Lan qiren?"

"Bajingan itu, bahkan dia menikah dan memiliki anak dengan jalang murahan itu, jujur saja aku kasihan dengan Lan qiren bagaimanapun juga dia sungguh-sungguh mencintai Wen Rouhan"

"Tetapi bukankah dia terlihat senang akhir-akhir ini? Kau tahu kenapa?"

"Tidak tahu"

"Jadi begini....." Lan meiyue pun menceritakan cerita itu dari awal, sedangkan yu ziyuan hanya bisa membatu, tak bergerak sama sekali. Bagaimana bisa Lan qiren melahirkan? Dia kan laki laki!

"Yang benar saja! Dia kan laki-laki!"

"Hei temanku, kau kekurangan pengetahuan? Meskipun anggota keluarga Wen menikahi laki-laki, jika mereka berhubungan intim itu akan tetap menghasilkan bayi!"

"Hah?!"

Ting!

"Handphone mu berbunyi"

"Ah mungkin itu qiren" lan meiyue pun mengambil handphone nya.

"Apa?!"

"Ada apa?"

"Lihatlah!"

Lan qiren

'Meiyue, hari ini aku tidak akan pulang, mungkin besok sore, aku tak bisa pergi dari mereka.. Mereka merindukanku,aku akan bersama mereka sehari penuh. mereka ingin pergi ke banyak tempat bersamaku'

"Hahh??! Yang benar saja!"

"Bagaimana mungkin mereka tak mengajak ku kan?! Padahal aku kakak iparnya lho!"

"Sudah-sudah, ayo masak"

***

"Ahh, sangat enak a-niang!"

"Sudahlah jangan berbicara"

"Tap-"

"Bakpau-bakpau!!"

"Bakpau! Ayo beli!"

"Hei! Kal-"

"Biarkan saja mereka beli apa yang mereka inginkan ziyuan, ingat! Mereka mengandung cucumu"

"Ck!"

Sementara itu--

"Aku ingin semua rasa!"

"Aku juga!"

"Maaf nona-nona, tetapi yang ayam hanya tinggal satu"

"Berikan padaku!"

"Tidak! Aku kan yang memesan pertama kali! Kau curang Jiang cheng!"

"Kakak harus mengalah kepada adiknya, benar bukan? Aku tidak salah! Paman, berikan rasa itu padaku!"

"Tidak! Itu milikku!"

"Anak-anak! Jangan bertengkar!"

"A-niang! Wei wuxian-"

"Tidak, berikan rasa ayam itu untukku tuan, daripada mereka terus berebut"

"Baik nyonya"

"Tunggu dulu a-niang! Kan kami yang datang duluan!"

"Yah? Tapi a-niang menginginkannya, kalian sebaiknya jangan bertengkar! Dan jangan makan bakpao dulu sebelum makanan kalian habis!"

"Tapi bibi-"

"Tidak boleh membantah!"

"Jiang cheng? Wei wuxian? Nama mereka seperti nama anak laki-laki" pikir penjual bakpao itu.

"Sana masuk dan habiskan makanan kalian! Kalian ini hamil dan belum makan apapun dari pagi!"

"Baik ahniang/bibi.." kata mereka dengan pasrah.

"Maaf tuan atas keributan yang mereka timbulkan, mereka sangat sering seperti ini"

"Haha, tidak apa-apa nyonya, omong-omong, mereka sedang hamil?"

"Iya, yang wei wuxian sudah jalan empat bulan sedangkan yang satunya baru jalan beberapa bulan"

"Nama mereka seperti laki-laki"

"Tentu saja! Mereka kan laki-laki, anda mengira mereka perempuan?"
.
.
.
.

Sori temen-temen kalau up nya lama banget, yaa gara-gara nggak punya ide dan kurang semangat

Tinggalkan jejak oke? Vote and Comment!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My WanyinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang