TWENTY-FOUR

406 40 0
                                    

"Hah... Aku sungguh lelah! Kenapa tamunya banyak sekali?!" Jiang cheng merebahkan tubuhnya di atas kasur besar itu.

"Wajar saja wanyin, keluarga Lan memiliki banyak rekan bisnis"

"Cih, memangnya harus diundang semua?!"

"Baiklah, maaf-maaf"

"Sudahlah aku lelah, ingin tidur"

"Tunggu dulu wanyin" Lan xichen mendekati istrinya itu.

"Ah iya, kenapa ada bunga disini?! Siapa yang menata kamar ini sih?! Masa aku tidur dengan bunga?!"

Lan Xichen yang mendengar ocehan istrinya itu hanya terdiam diri.

"Masa dia nggak tahu?"

"Ayo bantu aku membersihkan bunga bunga ini, setelah itu aku ingin tidur"

"Sudahlah, kapan-kapan saja, lagipula dia sedang hamil, aku tak tahu itu berbahaya atau tidak"

"Ayo! Kau ini memikirkan apa sih?!"

"Baiklah-baiklah"

Pengantin baru itu pun membersihkan kasur besar itu yang penuh dengan bunga mawar.

"Ayo tidur!"

Mereka berdua merebahkan tubuh mereka di atas kasur dan berbaring dengan Jiang cheng yang menghadap kanan dan Lan Xichen yang sebenarnya ingin memeluk Jiang cheng hanya bisa tidur dibelakangnya.

"Tunggu"

"Ada apa wanyin?"

"Aku ingin dipeluk"

"Oh Tuhan?! Apakah ini benar-benar kebetulan?!"

"Baiklah" Lan xichen pun memeluk Jiang cheng.

"Um.."

"Ada apa lagi?"

"Aku ingin bermain"

"Hah? K-kau yakin?"

"Tentu saja! Ayo bermain catur!" kata Jiang cheng dengan semangat.

"A-apa?!"

"Hah.. Baiklah, ayo bermain"

"Aku ingin bermain dengan a-die"

"Apa?! Tetapi ini sudah malam wanyin..."

"Pokoknya mau main sama a-die!"

"Arghh dia terlalu imut!"

••••

"Fengmian? Kenapa dari tadi belum tidur?"

"Uhm... Entahlah aku memiliki firasat hari ini jangan tidur"

"Hah? Memangnya ada apa?"

"Entahl-"

Tok tok tok

"Siapa?"

"Apakah itu pembunuh a-feng?!"

"Jangan bercanda ziyuan tidak mungkin pembunuh bisa masuk"

"P-paman... Ini aku xichen"

Cklek

"Oh, ada apa nak? Tumben malem-malem"

"Uhm... Itu.... Wanyin ingin bermain catur dengan paman"

"Ternyata ini arti firasat mu a-feng yang mengganggu adalah cucu mu, haha"

***

"Selamat malam!"

"A-niang? A-die? Kenapa kesini?"

"Bukankah yang meminta kami kesini adalah kamu a-cheng?"

"Maksudku ayah mertua!!"

"Hah?" mereka bertiga saling bertatapan bingung.

•••••

Pagi ini matahari bersinar dengan sangat terang seperti terlihat bersemangat.

Tetapi mari kita lihat keluarga Lan dan Jiang di rumah besar ini.

Dapat kita lihat para orang tua yang kelihatan masih mengantuk karena masalah semalam.

Sedangkan pasangan wangxian terlihat bugar pagi ini, mereka pasti sudah berolahraga. Berolahraga malam.

Pasangan xicheng.... Istri tampak bahagia dan senang. Tetapi suami? Dia kekurangan waktu tidur.

Lan Qiren? Dia sedang berada di kamarnya.

"Hoamm, aku sangat mengantuk.... Omong-omong..... Kemarin kita tidur pukul berapa Madam yu?..."

"Eunghh... Entahlah... Aku sangat mengantuk.... A-feng.. Kita tidur pukul berapa?..."

"Hm..... Phukul... Hetengah hua? Mungkin....."

"Tidak jelas..."

Mereka semua tampak malas hari ini. Sehingga wei wuxian yang biasanya sangat ceria saja bahkan menjadi malas hari ini.

"Uh- ada apa dengan hari ini?" bahkan Lan wangji merasa aneh ketika ruang tamu penuh dengan hawa malas.

"Entahlah mereka sangat aneh! Ketika Aku bangun mereka berada di kamarku"

"Paman?" Lan wangji hendak bertanya kepada pamannya yang berjalan hendak meninggalkan rumah.

"Ah wangji, paman hari ini mungkin setengah hari tidak dirumah, aku akan pulang malam hari, jangan dikunci! Dan ingat nanti ayahmu harus ke kantor!"

"Ee... Um.. Baiklah...." Lan wangji melongo ketika pamannya langsung melesat pergi meninggalkan rumah,beberapa hari ini memang pamannya sering keluar rumah dan ia menjadi semakin curiga!

Ada apa dengan keluarga nya hari ini?! Kakaknya terlihat sangat menyedihkan, ayah dan ibunya terlihat kurang tidur dan pamannya pergi keluar?!

Ia pun memasuki kamar kemudian berganti baju, mau tidak mau hari ini ia harus ke kantor.

"Weiying.."

"Ya?"

"Aku akan pergi ke kantor"

"Hee? Kenapa?"

"Hari ini ada rapat"

"Kenapa tidak ayah saja?"

"Ayah kurang tidur"

"Ya sudah hati hati, dan... Jangan lupa bawa oleh-oleh ketika pulang oke? Aku ingin.... Jus alpukat!"

"Mn, aku pulang sore"

"Baiklah, hati-hati!"

Ia pun meninggalkan kamarnya.

"Mau kemana?"

"Ke kantor"

"Ya sudah sana, untuk apa kau berhenti?" tanya Jiang cheng.

"Ini mau berangkat"

"Mhhh, a-zhan? Mau kemana?"

"Ke kantor a-niang, hari ini ada rapat"

"Maaf merepotkan mu nak, ayahmu hari ini tak bisa ke kantor"

"Mn"
.
.
.
.

Entar lagi paketan gw habis uy🥱😞

My WanyinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang