SEVENTEEN

519 63 6
                                    

"Nona Jiang"

"Tuan Nie? Ada apa? Suami saya masih memiliki urusan, jika anda memiliki urusan dengan suami saya mohon anda menunggu sebentar"

"Baiklah nona saya akan menunggu"

"Silahkan duduk tuan Nie saya akan menyiapkan teh untuk anda"

'Pantas saja lelaki playboy itu luluh dengan wanita ini sikapnya sangat lembut'

"A-li!! Aku pulang!!! Eh? A-li? Kau dimana? A-li? A-li!"

'Dia tak menghiraukan keberadaanku?!'

"A-xuan kau sudah datang? Tadi tuan Nie datang kemari katanya memiliki urusan denganmu"

"Tuan Nie? Dimana dia? Aku tak melihatnya"

"A-xuan tuan Nie dari tadi duduk disana"

"Oh? Disana? Kenapa aku tak melihatnya? Dan juga urusan apa? Perasaan aku tak punya urusan apapun dengannya"

"Tuan jin saya ingin berbicara dengan Anda"

"Oh? Ini kan bukan urusan"

"A-xuan jangan seperti itu, kalian berbicaralah aku akan mengunjungi keluarga ku"

"Hati hati a-li" Jiang yanli pun pergi dari sana.

"Jadi? Ingin membicarakan hal apa?"

"Umm itu... Tuan jin saya ingin melamar adik Anda"

"Hah?"

•••••

"A-cheng"

"Ehh? A-niang? A-die? Kenapa kemari? Tumben sekali? Kenapa tak mengabariku? Dan juga.. Bukankah kalian baru pulang beberapa hari lalu?"

"A-cheng, kami mengetahui siapa orang yang menidurimu, dia beberapa hari lalu telah datang menemui kami untuk menikahimu"

"A-apa? Siapa orangnya?"

"Dia adalah tuan muda Lan"

"T-tuan muda Lan?! Yak! Bukankah dia tunangan wei wuxian?!"

"Bukan dia a-cheng tetapi tuan muda Lan pertama"

"Hah?!! Lan xichen?!!! Yang benar saja!!"

"Bagaimana a-cheng? Apakah kau akan menerimanya? Sepertinya dia sangat senang ketika melamarmu"

"Tetapi a-niang hal yang aku takutkan adalah..."

"Orang Lan hanya bisa menikah satu kali seumur hidup a-cheng, jangan khawatir dia menikahimu hanya ingin bertanggung jawab kemudian meninggalkanmu"

"A-aku ingin melihatnya dulu"

"Baiklah besok kita akan pulang"

"Bagaimana rumah ini? Bukankah sangat mahal?"

"Rumah ini sekarang adalah milikmu terserah mau kau apakan mau di jual pun itu terserahmu"

"Aku ingin rumah ini tetap disini mungkin saja sewaktu waktu aku akan kemari"

"Baiklah itu terserahmu toh"

"A-niang!"

"Hm?"

"Embul pengen chicken wings!"

"Hah? Embul?"

•••••

"A-niang!!!"

"A-ren? Kenapa ke sini lagi? Dan.. Ayahmu itu.. Kenapa selalu bersamamu?"

"Kata ayah ingin ikut jadi ya terserah dia saja, a-niang bukankah bunga ini sangat indah? Kata a-die a-niang menyukai bunga ini!" kata Wen Hanren dengan menunjukkan bunga yang sangat indah.

My WanyinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang