[bl] Harusnya aku menjadi gong bukan shou

23.Dasar idiot bermarga He

Chu Jian masuk ke kamarnya dengan linglung, semua pikiran berkecamuk di kepalanya entah itu misteri kenapa pemilik asli meninggal,kakak pemilik asli tiba tiba muncul atau apa yang di sembunyikan Chu yu Me  sampai orang lain tidak boleh tau

Chu Jian merebahkan tubuhnya di kasur di satu sisi dia merasa bingung disisi lain dia ingin tau misteri kenapa pemilik asli meninggal dan kenapa dia bisa datang ke dunia ini dan omongan kakaknya sebelum dia meninggal

Ketika Chu Jian dengan linglung memikirkan hal tersebut tiba tiba handphone nya berdering

Chu Jian mengambil headphone nya di samping tempat tidur dan melihat orang yang ternyata menelepon nya adalah mahluk alien mu Yifan.

“jian, kenapa kamu tidak mengangkat teleponku Bahakan tidak membalas pesan ku” suara keras mu Yifan terdengar di sebrang telepon

Chu Jian menjauhkan handphone nya dari telinga nya, suara mahluk alien ini benar benar keras

“aku menemani kakak ku untuk menonton televisi dan tidak membawa headphone” jawab Chu jian

“tsk, bilang saja kamu tidak merindukan ku bahkan tidak menjawab telpon” marah mu Yifan

Chu Jian memutar matanya
“ aku benar benar tidak merindukan mu,untuk apa aku merindukan mu keluarga bukan,pacar juga bukan”.

“kamu.. kamu..,Jian kamu sangat kejam” kata mu Yifan sedih

“ckk, dasar idiot” ucap Chu Jian sambil tersenyum,entah kenapa setelah berbicara dengan mu Yifan hatinya merasa jauh lebih baik.

“jian aku benar benar merindukan mu”

“hem” Chu Jian tersenyum

“jian, apa si idiot He itu menghubungi mu, jangan simpan nomernya kalo perlu kamu blokir saja” ucap mu Yifan marah

Chu Jian memutar matanya
“entahlah aku belum melihatnya, dan apa hak mu melarang ku menyimpan nomernya".

“pokonya jangan dekat dekat dengan si idiot bermarga He itu atau aku akan cemburu, aku sangat marah”.

“ cemburu ya cemburu itu bukan urusanku” Chu Jian mengangkat bahunya

“jian,aku benar benar sedih” ucap mu Yifan dengan nada paling menyedihkan

“oh” jawab Chu Jian singkat

“jian” kata mu Yifan dengan suara memelas

“akan ku tutup teleponnya, aku mengantuk dan besok juga harus pergi ke sekolah”

“tapi jia..” sebelum mu Yifan berbicara teleponnya nya sudah di tutup

“arghhh” mu Yifan dengan kesal menggigit headphone nya

“tetus aja di gantung, gantung terus” mu Yifan dengan marah mengacak - ngacak kamarnya

“huh” mu Yifan menyembunyikan dirinya di dalam selimut dengan wajah cemberut mu Yifan mengambli headphone nya kembali, membuka akun WeChat nya dan melihat bahwa pesan nya belum di balas

Mu Yifan [Jian kenapa kamu menutup telepon nya aku belum selesai berbicara]

[ Kenapa kamu bahkan belum membalas pesan ku ]

[Jian, apa kamu sudah tidur]

Chu Jian melihat deretan pesan mu Yifan, menghela nafas dan membalas pesan mu Yifan

Chu Jian [aku akan segara tidur, ini sudah malam kamu juga harus tidur]

Mu Yifan melihat pesan Chu Jian dengan senyuman di bibirnya, Jian diam diam menghawatirkan ku menyuruhku cepat tidur, aku tau Jian menyayangiku ucap mu Yifan dalam hati dengan pedenya