Chap 2

498 84 36
                                    

Pdf nya ready ya, yang minat bisa langsung DM mae...
Tanpa nunggu lama dan tanpa skip 😁


Happy reading

" Kau ini keterlaluan sekali sih Perth, masa kau biarkan Hera begitu saja...mami kan jadi merasa tidak enak..." omel Tui.

" Itu bukan urusan ku mam, dia tamu mami...bukan tamu ku." cetus Perth.

" Tapi mami mengundang nya khusus untuk berkenalan dengan mu..." sahut Tui.

" Stop mam, aku sudah dewasa...berhenti mengatur kehidupan pribadi ku." dengus Perth.

Tui langsung terdiam mendengar nya, membuat Perth merasa bersalah kepada mami nya.

Perth langsung berdiri dan menghampiri Tui, kemudian ia memeluk mami nya.
" Maafkan aku mam...aku tak bermaksud bicara kasar kepada mu." ucap Perth pelan.

Tui menghela nafasnya.
" Mami hanya ingin kau segera memiliki kekasih, jika perlu segera menikah." ucap Tui.

" Menikah itu bukan hal mudah mam, butuh kecocokan satu sama lain...setidaknya kami cukup mengenal satu sama lain." ucap Perth.

Dalam hati Tui membenarkan ucapan putra nya, memang benar dalam pernikahan butuh pengenalan satu sama lain. Satu hari tidaklah cukup untuk saling mengenal, bahkan mungkin perlu bertahun-tahun untuk bisa saling mengenal satu sama lain.

Pembicaraan pun selesai, Tui langsung masuk ke dalam kamar nya. Sedangkan Perth memilih untuk melanjutkan pekerjaan nya.

Tepat jam 11 malam Perth kembali ke kamar nya, dan langsung membersihkan diri.

Perth berdiri di balkon kamar nya, sembari menatap ke arah taman bunga yang terletak di samping pavilliun.
Manik hitam nya tanpa sengaja menangkap siluet seseorang, yang Perth yakini itu adalah Saint.

Dari cahaya lampu kamar gadis itu Perth dapat melihat bayangan Saint yang sedang meliuk-liuk.

Meliuk-liuk ?
Sebenarnya apa yang sedang di lakukan gadis itu di jam seperti ini.
Tidak mungkin juga kan kalau gadis itu sedang menari.

Tanpa sadar senyum nya terhias di wajah tampan nya.

Sementara itu di dalam pavilliun, Nuk mengomel karena Saint sedari tadi tak mau diam. Anak gadis nya itu terus saja menari mengikuti gerakan tarian yang ada di layar ponsel nya.

" Nak...ini sudah malam, sebaiknya kau tidur. Kau kan sudah mandi...nanti kau berkeringat lagi." tegur Nuk.

" Sebentar lagi mae...aku harus bisa menghafal gerakan tari ini. Besok Love dan Sammy pasti bertanya kepada ku..." cicit Saint.

Nuk menyerah pasrah, ia hanya bisa geleng-geleng kepala nya melihat tingkah putri nya saat ini.

Saint terus menari, mengikuti gaya Lisa blackpink sesuai apa yang Sammy suruh.
Tubuh mungil nya terus meliuk-liuk mengikuti irama musik, begitu bersemangat nya hingga seluruh tubuh nya berkeringat.

Setengah jam kemudian.

" Hahhh..." Saint duduk bersandar di lantai, seluruh tubuhnya terasa remuk semua nya.

" Haus..." gumam nya, lalu ia bangkit berdiri dan mengambil minum yang ada di atas meja.

Keringat masih membasahi tubuh nya, ingin mandi tapi takut masuk angin. Akhirnya Saint keluar dari kamar nya, dan duduk di teras pavilliun.

Angin semilir berhembus menyapa kulit tubuhnya, terasa dingin semriwing membuatnya betah berlama-lama berada di teras.

Saat sedang kipas-kipas tanpa sengaja ia melihat Perth yang sedang berdiri di balkon kamar nya, dan Perth menatap tepat ke arah nya.

My Little Bunny ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang