" Phi Perth..." Saint melihat Perth berlari menghampiri nya.
" Sayang...kenapa tidak langsung ke atas ?" tanya Perth, begitu tiba di depan Saint.
Saint tidak langsung menjawab, ia hanya melirik ke arah Molly.
" Kalian, kenapa tidak mengantar nya ke atas...ku dengar dari asisten ku kalau kalian mempersulit nya." omel Perth.
" Tidak phi...phi Wan tidak mempersulit ku, justru dia yang menemani ku di sini..." ucap Saint.
Mendengar ucapan Saint seketika membuat Perth mengalihkan tatapan nya kepada Molly.
Molly langsung menundukkan kepalanya, tak berani membalas tatapan Perth." Maafkan aku presdir, aku pikir dia..." ucapan Molly langsung tertahan.
" Apa pun alasan mu, seharusnya kau beritahu aku dulu...jangan asal mengusir orang begitu saja !" kesal Perth.
Beberapa menit yang lalu Mean memberitahu nya kalau Saint ada di lobby. Dan menurut keterangan Wan, Molly melarang Saint untuk menemui diri nya.
Kini tatapan Perth begitu tajam kepada Molly, membuat tubuh Molly gemetar ketakutan. Aura Perth tidak main-main, hanya dengan tatapan tajam nya saja bisa membuat seseorang gemetar ketakutan.
" Wan, lain kali jika Saint datang...tugas mu untuk mengantarkan ke ruangan ku." pungkas Perth.
" Baik presdir..." sahut Wan, mengangguk hormat kepada Perth.
" Dan kau_segera kemasi barang-barang mu...aku tidak butuh karyawan yang bertindak sesuka hati nya." keputusan Perth sudah bulat.
Molly membelalakkan kedua mata nya, terkejut karna diri nya di pecat begitu saja.
" Tolong presdir, jangan pecat aku...bagaimana aku bisa hidup jika aku tidak punya pekerjaan..." melas Molly, memohon kepada Perth.
" Nong...ku mohon maafkan aku, aku salah kepada mu..." mohon Molly kepada Saint, membuat Saint merasa kasihan kepada wanita itu.
" Itu urusan mu !" cetus Perth, diri nya masih teramat kesal kepada karyawan nya itu.
" Phi..." Saint menggeleng pelan, sebagai tanda kalau ia tak setuju dengan keputusan suami nya.
" Dia sudah kurang ajar pada mu sayang...aku harus memberinya pelajaran." ucap Perth.
" Tapi tidak dengan memecat nya phi...kasihan dia..." sendu Saint.
Perth menghela nafas nya, akhirnya luluh juga dengan ucapan istri kecil nya.
" Baiklah, tapi_jika satu kali lagi kau berbuat kesalahan...aku akan segera memecat mu." pungkas Perth.
" Baik presdir...terima kasih karna mau memaafkan aku. Nong terima kasih juga ya...maafkan aku." cicit Molly.
" Iya phi..." sahut Saint.
" Ayo sayang..." Perth menarik pelan tangan Saint, dan itu semua di saksikan oleh semua orang yang ada di lobby.
Perth langsung membawa Saint masuk ke dalam lift, menuju ke lantai 20 tempat di mana ruangan nya berada.
" Duduklah..." ucap Perth, begitu kedua nya masuk ke dalam ruangan nya.
Saint meletakkan tas nya di atas sofa, kemudian ia duduk manis sambil tersenyum.
Perth membuka lemari es yang ada di sudut ruangan, mengambil 2 kaleng softdrink lalu membagi nya dengan Saint.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Bunny ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat