Jika Detektif Bersenjata dan Mafia Pelabuhan adalah Satu

Jika Detektif Bersenjata dan Mafia Pelabuhan adalah Satu [#10]

Suatu sore, di tepi Sungai Tsurumi, seekor kucing kecil berbulu putih sedang berbaring lemas. Kelihatannya ia liar, terlihat dari warna bulunya yang kusam.

Ia mengeong kelaparan, tapi percuma, tidak ada yang bisa ia makan di sana. Tadi ia sempat mencuri ikan dari ember seseorang yang memancing di sungai, namun sayang aksinya tersebut gagal.

Di tengah rasa laparnya tersebut, seekor ikan makarel berenang ke arahnya.

Ikan makarel hidup di air laut, tapi bagaimana bisa ia berenang ke sungai? Tolong jangan tanya saya.

Melihat makanan di depan mata, Si Kucing Putih berusaha meraih Si Ikan, dan ia mendapatkannya! Dengan cepat ia gigit ikan tersebut, dan ketika hendak memakannya...

Seekor anjing liar berjenis Siberian Husky berbulu hitam menyerangnya.

Si Kucing berusaha menyelamatkan dirinya. Ada apa dengan Si Anjing Husky ini? Kenapa tiba-tiba menyerangnya?

Si Anjing menggigit Si Ikan, bahkan ketika Si Ikan "meronta" minta dilepas, Si Anjing tidak peduli. Ia kembalikan lagi Si Ikan ke dalam sungai.

Si Kucing mengeong keras. Itu makan malamnya hari ini? Kenapa dilepas begitu saja?

Si Anjing menggeram, ia siap berkelahi. Seakan ia tidak akan membiarkan Si Kucing menyantap Si Ikan nyasar tersebut.

Dan Si Ikan, bukannya kembali ke habitatnya semula, malah menyaksikan perkelahian Si Anjing dan Si Kucing dengan tenangnya, seperti tidak ada tanda-tanda sekarat karena air tempat ia berenang sekarang.

Melihat ada seekor siput merayap pelan di pinggir sungai, Si Ikan menghampirinya, mengipratkan air ke arah Si Siput.

Si Siput berusaha menjauh, namun cipratan air dari Si Ikan selalu saja mengenai tubuhnya. Bagaimana bisa? Jangan-jangan Si Ikan adalah ikan berkemampuan khusus?

Oh, mari kita lihat perkelahian Si Kucing dan Si Anjing.

Si Kucing berusaha menggigit kaki Si Anjing, namun karena badannya yang masih mungil, gigitan itu tidak berarti apa-apa bagi Si Anjing.

Ketika Si Anjing menggonggong sekali, Si Kucing refleks menjauh, ia ketakutan, namun begitu tetap saja ia mendesis pada Si Anjing.

Terus begitu sampai matahari benar-benar terbenam. Si Anjing dan Kucing masih saja berkelahi, dan Si Ikan masih terus menjahili Si Siput.

Kyouka dan Gin yang kebetulan lewat menyadari hal tersebut -mereka baru pulang dari melaksanakan misi berdua-, lalu saling tatap.

Keempat hewan tersebut entah mengapa mengingatkan mereka pada empat orang berisik di markas.