"OIII DAZAII!! DIMANA KAU!? BERHENTI BERMALAS-MALASAN DAN SELESAIKAN LAPORANMU!"
Kunikida berkeliling markas. Mata berkacamatanya menyusuri tiap sudut yang menjadi kemungkinan Dazai bersembunyi di sana. Namun nihil, diperiksa satu-satu pun masih tidak ditemukan.
"Oh, Chuuya-san." Melihat Chuuya di ujung koridor, Kunikida bergegas menghampiri. "Chuuya-san, maaf mengganggu waktumu. Apa kau melihat Dazai?"
"Kenapa lagi si mackerel itu?"
"Seharusnya kau sudah tahu alasan apa yang mengharuskanku keliling-keliling mencarinya begini."
Chuuya diam sesaat, lalu kertas yang dipegangnya diremas sekuat tenaga. "Sebagai sesama partnernya, aku akan membantumu mencarinya. Akan kuhancurkan tulang betisnya nanti."
.
"Hmph.. kero.. kero.."
"Kau kenapa Dazai? Birmu tidak kau minum?" Odasaku bertanya prihatin. Teman pemboros perbannya ini tumben-tumbenan terlihat begitu badmood ketika berada di Bar Lupin.
Dazai mengkerucutkan bibir. "Odasaku, Ango bohong ya?"
"Hmm?"
"Tadi Ango janji bakal datang kesini, tapi sekarang dia masih belum datang. Ango pembohong!"
"Kau paham betul bagaimana pekerjaannya sekarang kan?"
"Uh.. tapi, aku sudah rela-rela datang demi dia, padahal ada banyak sekali laporan yang belum kuselesaikan."
"KALAU BEGITU KENAPA TIDAK KAU BAWA SAJA 1 ATAU 2 LAPORANMU LALU DIKERJAKAN DISINI!?"
"Loh? Suaranya.."
"KEMBALI BEKERJA DAZAII!!!"
"OIII MACKEREL SIALAN!! MAU SAMPAI KAPAN KAU MENELANTARKAN TUGAS-TUGASMU!!?"
Oh, mereka berdua beneran datang. Kunikida dan Chuuya. Dengan emosi yang sangat jelas tergambar di wajah mereka.
Tentu saja, Dazai yang kelewat panik segera bersembunyi di balik tubuh Odasaku.
"Tidak ada gunanya kau sembunyi begitu! Cepat!! Kembali ke kantor dan selesaikan laporan-laporanmu yang menumpuk itu!"
"Kunikida-kun.. aku kan sedang istirahat."
"Istirahat apanya!? Dari tadi kau tidak menyentuh pekerjaanmu sama sekali, dan sekarang minta istirahat!?" Tangan kanan Kunikida segera menyambar kerah belakang Dazai, lalu menyeretnya.
Dan lagi, Dazai masih menolak. Punggung Odasaku dia peluk.
"Ga mauuu."
"Kerjakan dulu laporanmu Dazai, nanti kalau Ango sudah datang kau boleh kembali ke sini."
"Odasaku!?" Mata Dazai terbelalak, Odasaku membela Kunikida?
"Dengar apa yang Odasaku-san bilang!" Tanpa belas kasihan, Kunikida menyeret Dazai ke luar, Chuuya berjalan di sampingnya, dengan matanya yang sinis melirik Dazai. Jaga-jaga kalau si pemboros perban menolak dengan cara yang lebih kasar.
Sayang sekali, keberuntungan tidak berpihak pada Dazai hari ini. Tepat setelah dia dibawa keluar dari bar, Ango datang, memperhatikannya diseret.
"Kunikida-kun! Itu Ango sudah datang! Odasaku tadi bilang aku boleh kembali kalau Ango sudah datang! Kunikida-kun!"
Oke, Kunikida mendadak tuli.
"Odasaku! Ango! Tolong aku! Ada 2 orang jahat menculikku!"
"Berhetilah merengek sialan!"
"Kenapa lagi anak itu?" Ango bertanya, dia duduk di samping Odasaku kali ini.
Odasaku menghela nafas. "Seperti biasa, mengabaikan tugas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Detektif Bersenjata dan Mafia Pelabuhan adalah Satu
FanfictionAgensi Detektif Bersenjata dan Port Mafia, 2 organisasi besar yang melindungi Yokohama dengan cara mereka masing-masing. Namun apa yang akan terjadi bilamana 2 organisasi besar ini disatukan? Jawabannya hanya satu. YOKOHAMA AKAN DIPENUHI POLUSI SUA...