"Halo, Akutagawa-kun. Tolong belikan barang-barang ini untukku, ya!"
"Da ... Dazai-san!?"
"Dazai-san ini, itu kan tugasmu! Kenapa malah nyuruh Akutagawa sih yang beliin?!" Atsushi protes. Melihat Akutagawa keseringan disuruh-suruh oleh Dazai membuatnya kasihan. Memang sih, Atsushi sendiri juga sering disuruh-suruh, tapi setidaknya kan ia 'sedikit' melakukan perlawanan.
"Ya udah, kalau gitu Atsushi-kun aja yang beliin."
"Lah kok malah aku?!"
"Dazai-san! Jangan berikan padanya! Biar aku saja yang belikan itu untuk Anda!" Akutagawa menukas, mencegah Atsushi untuk mengambil memo belanjaannya Dazai.
"Situ juga kenapa mau-mau aja sih disuruh-suruh?!"
"Diamlah, dasar kuda! Setelah ini antarkan aku belanja!"
"Kok aku juga diseret?!"
"Kalau begitu, kalian berdua, mohon bantuannya ya ~"
"Tunggu, Dazai-san! Jangan biarkan orang ini menyeretku!"
"Jangan melawan! Kau kudaku, jadi menurutlah padaku!"
"Aku harimau! Dan lagi, hukumanku buat jadi kudamu kan udah selesai, kenapa aku harus diseret lagi?!"
Kesimpulannya, siklusnya begini. Dazai menyuruh Akutagawa, Akutagawa menyeret Atsushi dalam tugasnya. Sungguh mentor dan anak didik yang akur sekali, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Detektif Bersenjata dan Mafia Pelabuhan adalah Satu
FanfictionAgensi Detektif Bersenjata dan Port Mafia, 2 organisasi besar yang melindungi Yokohama dengan cara mereka masing-masing. Namun apa yang akan terjadi bilamana 2 organisasi besar ini disatukan? Jawabannya hanya satu. YOKOHAMA AKAN DIPENUHI POLUSI SUA...