: Part 7

11 0 0
                                    

K L A R I F I K A S I
---

Setelah obrolan singkat dengan Nata kemarin, Nayo memutuskan untuk tidak berusaha apa-apa lagi.

Sejak dirinya tahu bahwa usahanya tak mempan alias tidak membuahkan hasil, Nayo berniat untuk menyudahi usahanya.

Oleh karena itu, hari ini di sekolah, Nayo sudah kembali normal seperti sebelumnya. Setidaknya begitulah menurut pendapat Bram dan Kenan.

Ah, tentang balutan benda krem di tangan Nayo. Benda itu sekarang sudah tak terlihat lagi. Karena, sepulang dari butik Nata kemarin, Nayo langsung melepasnya setelah mandi.

Ternyata benar kata Nata. Seharusnya ia melepas benda itu lebih awal. Buktinya tangannya sudah tidak apa-apa.

Sebelum jam istirahat pertama, Nayo tidak mengirimkan pesan ke grup obrolan mereka untuk membelikannya makanan atau minuman dari kantin.

Hal itu mengundang pertanyaan lebih dulu dari Kenan.

Kenanjay
Lo gamau titip makan ke gw ntar? @You

Bram
Gausah lo tawarin juga ajg
Udh syukur dia ga kepikiran buat nyuruh lo
Lo nya mala ngingetin
(sticker)

Kenanjay
Iya juga yah

Bram
Tolol.

Membaca pesan dari kedua sahabatnya itu membuat Nayo tertawa kecil. Padahal, gurunya masih mengajar di depan kelas.

You
Ga titip
Ntar gue ke kantin

Kenanjay
Nah gt dong mandiri
Jgn lupa samperin gw yh

Bram
Atas gue manja

Kenanjay
Apa sih babi
Diem!
Lo ga diajak! >.<

Bram
Atut banget deh
Mas kenan jan galak" dong ma dd

Kenanjay
Owh iyh
Ni gk galak kok
Mff yh d

Karena sudah berisi kerancuan mereka berdua, Nayo memutuskan untuk menutup layar ponselnya dan kembali memperhatikan gurunya.

Sementara di ruang kelas lain, Shana dan Kayla sedang bergelayut manja pada Nata karena kelaparan.

Dua gadis itu terus menatap jam dinding kelas, ingin segera mendengar bel bunyi istirahat. Sementara gadis berambut cepol yang ada di antara mereka sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

Sekadar informasi, kini kelas Nata sedang melakukan pengerjaan tugas kelompok. Tugas mereka adalah membuat materi presentasi.

Seperti biasa, Nata berkelompok dengan Shana dan Kayla atas permintaan dua gadis feminin itu.

Namun, Shana dan Kayla belum tampak memberikan bantuan sejak tadi.

"Kalian kalo males-malesan gini gue gak tulis nama ya." Ancam Nata.

Kayla dan Shana langsung duduk tegap.

"Kok lo gitu, Nat.." gerutu Kayla.

SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang