bap2

38 19 9
                                    

Suasana di Surabaya pun tiba, wanita cantik berkerudung merah ini sedang membawa kompernya, ia membawa kompar satu, Tujuannya ke Surabaya hanya ingin melihat rumah alm neneknya,

Ia berjalan mendorong komper tanpa sadar tadi ada suara yang memanggilnya, namun ia tidak mendengar suara itu, Al hasil ia malah Langsung naik bus, dan orang yang memanggilnya pun sudah kehilangan jejaknya, karena bus cepat berjalannya,

"Oohh ya Allah aku sudah tidak sabar lagi, untuk ke rumah peninggalan alm nenekku di Surabaya, sudah rindu tempat perkampungan dan perdesaan itu, dari sekian lama aku, menunggu hari ini, akhirnya hari ini tiba"

Ucap perempuan itu, tak lama ia pun mau jikir di mobil bus, namun saat ia mencari tasbihnya di tangan ternyata sudah tidak ada,

"Oohh ya Allah kenapa tasbihmu hilang, padahal ini satu-satunya peninggalan alm nenekku"
  Ucap wanita itu sambil meneteskan air mata, ia berharap ada orang baik yang menemukan tasbih itu,

Bus pun melaju dengan cepat, lama berlalu kini bus itu berhenti, karena di berhentikan oleh perempuan berkerudung merah,

"Sudah pak di sini saja, terimakasih pak"
Unjar perempuan itu supir bus itu pun tersenyum,

Deringan ponsel pun berbunyi, tanda ada yang menelpon, ia pun langsung mengangkat telepon itu,

"Assalamualaikum Naura"
   Ucap di sebrang sana,

"Waalaikum salam ayu, aku kira siapa"
Kata Naura, lista adalah sahabat Naura,

"Bagaimana kamu apakah sudah sampai di rumah nenekmu"
  Ucap sahabat dari Naura, Naura pun menarik nafasnya dan berkata,

"Alhamdulillah sudah sampai, ini tinggal jalan sedikit lagi ke rumah nenek"
  Ucap Naura sambil berjalan, sang sahabat pun senang, akhirnya sang sahabat pun ikut tersenyum,

"Akhirnya impian kmu terhujud ya Naura, kmu ingin ke tempat alm nenek kmu, akhirnya tersampaikan, gimana tadi di perjalanan?"
Ucap sang sahabatnya, sambil bertanya bagaimana di perjalanan, Naura pun menceritakan,

"Tadi di stasiun kereta aku berjumpa dengan seseorang, pria Soleh, ayu, hingga aku pun di buat terkesima, jujur dari tutur bahasanya dan tatapanya, membuat jantungku berdetak kencang, rasanya aku ingin memilikinya yuu, tapi aku sadar siapakah aku"

Perkataan Naura, membuat sang sahabat ayu terkaget-kaget pasalnya baru kali ini Naura, berbicara seperti itu, dulu Naura tidak pernah seperti ini,

"Apa Naura? Ya ampun aku ikut senang akhirnya sahabatku normal juga, beruntung sekali laki-laki itu di kagumi oleh dirimu Naura"
  Perkataan sahabat membuat Naura tersenyum menang Naura baru tersadar atas apa yang ia ucapkan, ternyata begini rasanya jatuh cinta,

"Aku tidak tau ayu, apakah ini perasaan cinta kepadanya, atau malah justru sebaliknya hanya sekedar mengagumi saja, yang jelas jantungku berdetak kencang saat di sampingnya"
Ucapan tutur kata Naura pun membuat ayu, sang sahabat tersenyum,

"Hehe, yasudah aku doakan kamu bisa bertemu dengan dirinya lagi, sebelom kamu pulang ke sini ya Naura"
  Doa dari sahabat pun membuat Naura tersenyum,

"Amin- amin ya Allah, makasih ya yuu sudah mau mendengarkan ceritaku, aku sudah sampai rumah alm nenek ni yuu"

"Iyaa sama sama Naura, syukurlah akhirnya kamu sampai juga, yasudah aku ngga mau ganggu kmu lagi istirahat ya, aku tau kamu pasti cape"
  Perkataan ayu sahabat Naura, sambil menarik nafas, karena ia lupa bahwa Naura juga butuh istirahat,

"Yasudah aku pamit dulu ya yuuu, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
  Ucap pamit Naura kepada ayu,

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Naura"
Dan akhirnya yang pamit duluan Naura, karena ia juga butuh istirahat,







Ig:selviya_enjelista35

Tiktok: selviyaenjelista 1

Bersambung.....














Catatan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang