Sesudah membuat story' di status Wa,nya, Naura pun tak lupa berpoto dulu sebelum memasuki pesantren,Naura dengan busana muslimnya tak lupa cadar yang menutupi wajahnya, membuatnya cantik bak bidadari surga, parasnya yang ayu membuat semua orang menyukainya tutur katanya yang sopan membuat ia, mudah untuk berteman namun, untuk bersahabat Naura tidak bisa mempercayai ke orang lain, sahabatnya ayu dan ana adalah sahabat dua sahabat yang berarti untuk naura, tapi lebih dekat dengan ayu, karena sedar kecil ia sudah bersama, bahkan ulang tahun pun hanya selisih tiga hari, makanya ia percaya kepada sahabatnya itu, namun ke orang lain belum tentu,
Naura pun perlahan-lahan masuk ke dalam pesantren, untuk menemui sang ustazah yang ternyata adalah saudara sepupunya Naura sendiri,
Setelah lama perjalanan lumayan cukup jauh dari luar ke dalam pesantren, dan akhirnya kini Naura pun sampai pada tempat sepupunya itu, Naura pun langsung mengetuk pintu tempat sepupunya itu berada,
Tok....
Tok...
Tok....
Ketukan Naura tiga kali, dan langsung di buka oleh sepupuhnya,
Ckrek....
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kakak anatasnya"
Ucap salam Naura kepada kakak sepupuhnya itu yang bernama anatasnya,"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Naura, kakak sudah dari tadi menunggu kamu dek"
"Maafkan naura kak, sudah membuat kakak, menunggu lama tadi Naura Poto dulu sebentar sebelum masuk di luar kak, maafkan naura ya"
Ucapan Naura meminta maaf karena merasa tak enak kepada kakak, sepupunya itu, namun di senyumkan oleh kakak sepupunya itu,
"Tidak apa-apa dek, kakak tidak marah sayang, yasudah hayu masuk dek"
Ucap kakak ana, yang menyuruh Naura masuk ke ruangannya,"Baik kak, terima kasih"
Naura dan kakaknya ana pun langsung berbicara, kepada pemilik pesantren karena ana juga akan meminta ijin terlebih dahulu kepada pemilik aslinya, meskipun ana juga ayahnya anak dari pemilik pesantren ini, namun pesantren itu tak sepenuhnya milik ayah ana, ayah ana cuma di kasih amanah untuk menjalankan pesantren ini, pemilik yang aslinya adalah orang Jakarta asli, ia memberikan pesantren ini untuk ayah ana agar tanah yang di kasih orang tuanya itu menjadi berkah, karena tanahnya di bangun pesantren, di berikan kepada paman Ana dari ibunya, agar bisa mengurus pesantren, karena orang yang mempunyai pesantren itu, tak lain adalah sahabat dari om ana,
"Tidak masalah nak, kamu di sini berapa lama juga, bapak sudah mengijinkan dirimu untuk di sini, apa lagi alm nenekmu dan juga kakekmu orang yang sangat bapak kenal, dia adalah orang tua dari saya, jadi kamu dan saya bisa kamu anggap saya adalah bapakmu nak"
Ucapan itu pun langsung membuat Naura dan ana tersenyum pasalnya mereka tidak pernah mengira akan seperti ini akhirnya,
Mereka berdua pun langsung berterima kasih dengan sang pemilik pesantren ini,"Terima kasih om, sudah mengijinkan Naura sepupuhku belajar ilmu di pesantren ini"
Ucapan ana berterima kasih dengan omnya, dan Naura berterima kasih juga,"Terima kasih om, karena sudah mengijinkan Naura untuk belajar ilmu agama di pesantren ini, dan mengujutkan impian nenek dan kakek Naura"
Ucap Naura sukses membuat keduanya tersenyum bangga ana dan juga omnya tersenyum bangga karena Naura, mau untuk mencapai cita-cita nenek dan juga kakeknya,"Sama-sama naura, kalo begitu ana tolong tunjukan kamar Naura, kalo sewaktu-waktu dia ingin tinggal atau istirahat di sini"
Ucap sang om langsung di anggukan oleh ana,"Baiklah om, kami berdua pamit dulu ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh om"
Keduanya mencium tangan sang pemilik pesantren,"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"
Ig:selviya_enjelista35
Tiktok: Selviyaenjelista 1
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hati
Teen Fiction"melepaskan dengan ikhlas, dan akan di gantikan yang lebih baik dengan versi terbaik dari Allah, "Bertemu jodoh di Jabal Rahmah, bertemu jodoh di dalam mimpi Jabal Rahmah" "Pertemuan yang tak sengaja timbul benih-benih cinta, dari stasiun kereta ar...