part,13, hilang kesadaran

6 2 1
                                    

Gus Arkan yang mendengar dari kak ana bahwa Naura, hilang, ia pun langsung bergerak mencari Naura, dua sahabatnya juga ikut menguatkan Gus Arkan, terlebih lagi Farhan yang baru saja mendengar isi hati Gus Arkan,

"sudahlah Gus, sekarang kita semua fokus mencari Naura, kita mencar mencarinya. siapa tau dengan begitu kita dapat menemukannya," ucap Farhan yang memberikan saran agar mereka mencari misah-misah, kemudian di setujui oleh Ardi, dan yang lainnya, namun Gus Arkan lebih dulu mencari Naura, dengan sendirinya, dan di susul oleh kawan lainnya, karena Gus Arkan tidak mendengarkan pendapat kedua sahabatnya itu, ia malah pergi tanpa sepengetahuan semuanya,

"Gus Arkan benar-benar, giliran seperti ini di kasih ide malah pergi duluan, tanpa memikirkan kedepannya bagaimana,"ucap Ardi yang telah kecewa terhadap gus Arkan, bukan mengelarkan masalah, ini malah nambah masalah dengan ia juga, ikut hilang dari mereka semua, hal itu pun membuat semua kawannya mencarinya,

di tempat lain, tepatnya di sungai yang sudah gelap, karena hari sudah malam, Naura gadis itu ketakutan sambil memeluk lututnya, karena bingung mau pergi lewat arah mana, tulisan petunjuk kini telah salah, karena tadi Naura jatuh dan petunjuk balik ke tempat semula kini aranya berbeda, Naura lupa tadi arah petunjuk kemana, karena ia tadi asik melihat-lihat kelinci putih, hingga membuatnya tersesat,

"aku harus apa, bagaimana ini ya tuhan, aku takut hiks," ucapnya sambil menutup mata dengan kedua lututnya, bersandar di pohon,

sementara di dekat sungai sudah ada seorang laki-laki yang sedang, mencari wanitanya, yaitu Gus Arkan,

"Nara. di mana kamu" ucap teriakan Gus Arkan, mencari Naura,

"Nara.....

"Nara.....

mencari sambil teriak, dengan begitu kencangnya, langit pun mendung, petir pun menjeledar dan tak lama hujan pun turun, hingga membuat Gus Arkan pun berhenti di dekat pohon besar, dengan suasana yang gelap,

Gus Arkan bersandar di sisi pohon, menunggu hujan Redah, namun tak lama dari itu Gus Arkan mendengar suara seseorang sedang menangis,

"hiks....

"hiks....

suara tangisan seseorang semakin jelas, dan Gus Arkan yang mendengar pulai menyelusuri suara tersebut, hingga tanpa sengaja Gus Arkan pun terjatuh terpeleset,

"akkkhhh....

bruk....

tubuh Gus Arkan pun terjatuh di dekat tubuh wanita cantik yaitu Naura, yang sedang menangis sambil memeluk lututnya, Naura yang sedang menangis memeluk lututnya pun tersadarkan, karena ada beban yang menimpah tubuhnya,

"astaghfirullah ya Allah," Naura kaget karena tubuhnya tertimpah seseorang yang belum ia lihat wajahnya, tetapi Gus Arkan yang tersadar bahwa ia telah menabrak seseorang pun melihat orang tersebut, dan ketika ia melihat bahwa yang ia tabrak adalah Nara, wanita yang ia cari-cari ia pun tersenyum dan bersuara,

"ya Allah Nara, akhirnya aku bisa menemukanmu,"
ucap Gus Arkan yang melihat wanita yang ia cari-cari akhirnya ia temui, betapah senangnya dia akhirnya menemukan naura,

" Gus Arkan," ucap Naura dan tak lama Naura pun menangis karena ketakutan,

"hiks...Gus Naura takut, hiks..." ucap tangis Naura sambil tanganya tak sengaja menyentuh tangan Gus Arkan, hujan yang deras, dan Naura yang menangis, membuat Gus Arkan pun langsung membawa Naura pergi mencari tempat untuk berteduh, karena melihat tubuh Naura yang sudah kedinginan, akhirnya Gus Arkan menggendong tubuh Naura,

"kamu jangan takut Nara, ada aku di sini. aku aku akan melindungi dirimu"ucap Gus Arkan yang berjalan membawa Naura di gendongannya, karena malam cuaca sudah gelap gurita,

"Gus Arkan,

"Naura...

ucap para pencari Gus Arkan dan juga Naura, para sahabat dan juga santri ikut mencari Gus Arkan, karena waktu dan cuaca sudah tidak bisa di katakan baik-baik saja, dengan berat hati Farhan dan juga yang lainya memutuskan akan memberitahu kan hal ini kepada orang tua Gus Arkan,

"karena cuaca hari ini sudah tidak baik-baik saja, lebih tepatnya sudah hujan gelap juga, saya di sini memutuskan untuk kita semua kembali ke tempat"
ucap Farhan yang memuaskan untuk semua yang mencari Gus Arkan, dan juga Naura di hentikan,

"lalu bagaiman jika Abi Gus Arkan yang bertanya, tentang gus Arkan yang tidak berada dengan kita serta Naura yang hilang," ucap kak ana pun membuat Farhan langsung kembali bersuara,

"tenang nanti saya yang akan, bertanggung jawab, saya akan memberitahu kan kejadian ini kepada abinya gus Arkan, yang terpenting sekarang kita kembali ke tempat dulu"
perkataan Gus Arkan pun di dengar oleh semuanya, kak ana pun menyetujuinya, karena hujan pun telah turun begituh deras, di sertai petir, mereka pun kembali ke tempat perkemahan,

sementara Gus Arkan, sedang di bantu berdiri oleh Naura, hujan yang deras di sertai petir, membuat Naura memberanikan diri menyentu gue Arkan, istirahat di dekat pohon,

dengan darah yang begutuh banyak di kaki Gus Arkan, hingga memberanikan diri Naura membuka cadarnya, untuk menutupi luka yang mengeluarkan darah begitu banyak,

namun hujan sangat deras, membuat tubuh Gus Arkan menggigil juga tubuh naura, hingga Gus Arkan yang sebagai laki-laki melihat seorang wanita sudah pucat, meskipun ia sakit tetapi ia pun langsung bangkit dari rasa sakit itu, mengabaikan rasa sakit di kakinya, hingga ia langsung membawa Naura di gendongannya,

malam pun semakin larut, dan Gus Arkan membawa Naura beristirahat di gubuk tua, melihat tubuh Naura yang sudah menggigil, dan wajah pucat, membuat Gus Arkan pun kehilangan kesadarannya, dan setan pun telah merasukinya,
akhirnya Gus Arkan pun menyentuh Naura, yang belum menjadi istrinya itu, hingga malam-malam panas itu pun
terjadi tanpa kesadaran, karena setan telah merasuki mereka berdua,












Jangan lupa vote komentar nya kak, maaf lama updatenya,


Ig:selviya_enjelista35

Tiktok: selviyaenjelista 1







Bersama...







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang