part7, suara hati

19 15 6
                                    

seorang Gus yang tersenyum-senyum saat mengingat pertemuan pertamanya dengan seorang wanita di stasiun kereta, di cium tasbih di tangannya, sambil berkata,

"maafkan hamba mu ini ya Allah, yang tidak untuk menghapuskan rasa ini kepadanya,"
ucap gus Arkan sambil menikmati pemandangan malam hari begituh indah,

tak lama datanglah seorang laki-laki tampan, yaitu sahabat gus arkha dan membawa gitar, namun ketika melihat Gus Arkan sedang menatap indahnya malam hari, sambil mencium tasbih di tangannya dan tersenyum-senyum dari tadi ia sudah melihatnya, ia pun langsung memainkan gitarnya dan bernyanyi,

Denyut jantungku berdebar
Terasa Indahnya
Dunia ini kita yang punya

Akulah matahari mu
Kaulah kekasih ku
Kita kan bersama selamanya
Denyut jantungku berdebar
Terasa Indahnya
Dunia ini kita yang punya

Akulah matahari mu
Kaulah kekasih ku
Kita kan bersama selamanya

Denyut jantungku berdebar
Terasa Indahnya
Dunia ini kita yang punya

Akulah mataharimu
kaulah kekasih ku
kita kan bersama selamanya...

Arkan yang mendengar sang sahabatnya bernyanyi sambil seperti meliriknya, Arkan jadi paham mengapa sahabatnya itu bernyanyi, Arkan pun tersenyum, melihat Arkan yang senyum-senyum sendiri sang sahabat yang tadinya bernyanyi pun langsung, merinding, seolah takut sahabatnya kenapa-kenapa ia pun, langsung mendekati sahabatnya, sambil tangannya menyentuh ubun-ubun Gus Arkan dan bibirnya bersuara,

"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih...."
ayat kursi belum selesai, sontak saja Gus Arkan langsung tersadar, bahwa sang sahabat membacakan ayat kursi, di kira dirinya kerasukan makhluk gaib apa,

"astaghfirullah, harus aku kerjai apa?"
ucap batin Gus Arkan, langsung menyentu tangan sang sahabat yang berada di atas ubun-ubunnya, langsung saja tatapan mata Gus Arkan di balikan, menjadi putih semua,

"aahhh.... setan... ampun... ampun"
ucap Fahmi, sahabat Gus Arkan, yang langsung takut, sambil memohon ampun, Gus Arkan dalam hati tertawa tetapi, niat mengerjainya belum selesai,

"hai manusia, mengapa kau mengganggu ketenanganku,"
ucap Gus Arkan, sambil menahan tawanya,

"ampun maafkan saya, yang telah mengganggu ketenangan engkau, tetapi saya mohon pergilah dari raga sahabat saya, karena jika kamu masi di raganya, kamu akan kesakitan, karena dia rajin beribadah,"
Gus Arkan tak bisa menahan tawanya lagi, langsung saja pecah tawanya, yang begituh kencang,

"hahahaha....."
ucap tawa Gus Arkan membuat Farhan langsung merinding di buatnya,

"aduh jangan bilang, ini setan mau makan gue lagi," batin hati Fahmi jadi tak tenang setelah mendengar tawa Gus Arkan yang begituh kencang, akhirnya Farhan pun berlutut dan bersuara,

"pait-pait... aku ini pait, tolong jangan makan aku, aku masi ingin hidup hiks...hiks..."
ucap Farhan sambil menangis, sontak saja hal itu membuat, Gus Arkan tertawa lagi, terbahak-bahak, karena melihat sahabatnya menangis, seorang laki-laki yang selalu menjailinya, kini giliran Gus Arkan kerjai, dirinya pun langsung menangis, baru kali ini Gus Arkan, mengetahui kelemahan sang sahabat,

"hahaha... kamu ini kenapa,? aku tidak kerasukan setan, kamu pikir aku kesurupan hah?"
tegur Gus Arkan kepada Farhan, dan Farhan yang tadinya berlutut pun langsung terbangun dari lantai, dan melihat ke wajah sahabatnya itu, sontak saja ia pun jadi terkejut dan malu, karena kelemahannya sudah di ketahui oleh Gus Arkan,

"kenapa diam, malu atau terkejut! karena kelemahanmu sudah aku ketahui,"
kata Gus Arkan yang tegas sambil menatap mata sahabatnya itu, sementara yang di tatap langsung membuang wajahnya dan berkata,

"ia, puas kamu, sekarang sudah tahu kelemahan diriku, dan tertawa terbahak-bahak, karena kebodohan aku? yang mengira kamu kesurupan mahluk gaib "
ucap Farhan sambil menarik nafasnya, Karena malu dan marah, karena sang sahabat mengerjainya,

"tak ku sangka, seorang Farhan, yang terlihat baik-baik saja, tetapi punya kelemahan, dan kelemahan itu adalah mahluk halus, hahaha...."
tawa Gus Arkan pecah saat mengatakan kelemahan sahabatnya, sementara sang sahabat yang di tawakan hanya bisa diam dan menarik nafasnya, karena kelemahannya sudah di ketahui,

tak mau membuang-buang waktu akhirnya ia pun langsung ke inti pertanyaan pertama, permasalahan kenapa seorang Gus, bisa tersenyum-senyum sendiri seperti kesurupan mahluk halus,

"aku tak mau basa basi, jadi mengapa kamu tersenyum -senyum sendirian, aku kira kamu kemasukan makhluk gaib, coba ceritakan akar permasalahannya! agar aku tidak penasaran lagi,"
unjar Farhan langsung menanyakan, tentang rasa penasarannya terhadap gus Arkan, yang tersenyum-senyum sendiri, Gus Arkan pun langsung menjelaskan, pertemuan pertamanya dengan seorang wanita, sambil memeluk tasbih yang Gus Arkan temukan,

"Naura, namanya Naura, aku tidak tau mengapa hatiku, menjadi memikirkannya,"
ucap Gus Arkan yang jujur, menceritakan semua tentang Naura, awal mulai pertemuannya,

"hahahah... lucu seorang Gus yang terkesan dingin kepada seorang wanita, tetapi kali ini Gus itu pula yang memikirkan seorang wanita, sungguh hebat gadis itu telah membuat Gus dingin menjadi memikirkannya, jihahaha... berarti dari tadi aku bernyanyi, lirik lagunya tidak salah kan,"
ucap Farhan yang langsung di anggukan oleh Gus Arkan, Gus Arkan pun menceritakan akan kedatangan Naura, yang akan tinggal di pesantren ini, kepada Farhan sang sahabat, seolah mengerti hati sahabatnya Farhan pun mendukung Arkan, tetapi juga mengingatkan atas hukum Islam yang melarang,

"ingat kagum boleh Gus, tetapi tetap harus berdoa serahkan semua kepada Allah, jagalah mata, meskipun kamu diam-diam mulai mengagumi, tetapi alangkah baiknya mencintai yang sudah halal, ingat Islam mengijinkan kamu mengagumi seseorang, tetapi dengan cara yang baik,"
ucapan pengingatan dari Farhan pun membuat Gus Arkan, mengangukan kepalanya, tanda ia pun mengerti,
Sambil memegang tasbih di tangannya Gus Arkan pun berkata,

"aku tau bahkan aku sangat tau, aku tidak akan mencintai seseorang yang belum halal untukku, tetapi aku akan berdoa kepada Allah agar ia, menjadi takdirku, jika pun dia bukan takdirku, bukanlah jodohku, aku akan meminta kepada Allah, semoga ia men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku tau bahkan aku sangat tau, aku tidak akan mencintai seseorang yang belum halal untukku, tetapi aku akan berdoa kepada Allah agar ia, menjadi takdirku, jika pun dia bukan takdirku, bukanlah jodohku, aku akan meminta kepada Allah, semoga ia mendapatkan seseorang imam yang baik, selain aku, dan aku akan meminta kepada Allah, semoga hatiku bisa menerimanya, karena sebaik-baik takdir, adalah takdir yang bisa menerima kenyataan, meskipun itu sakit,"

ucapan Gus Arkan, membuat Farhan sang sahabat memepuk pundaknya sambil tersenyum dan berkata,

"teruslah berjuang merayu tuhan, siapa tau dia memang tercipta untukmu Gus"
ucap Farhan kepada Gus Arkan, seakan mendukung sahabatnya itu berjuang, merayu tuhan, untuk seorang wanita, Gus Arkan pun tersenyum dan berkata,

"terimakasih sobat, atas dukunganmu, sekarang mari kita bernyanyi,"
ucap Gus Arkan, yang langsung mengambil gitar, yang tadinya di pake oleh sahabatnya itu, mereka pun bernyanyi bersama di malam hari tidur,







Ig: selviya_enjelista35

Tiktok: selviyaenjelista 1

Di follow ya kakak -kakak, biar aku semangat lagi nulisnya, jangan lupa untuk komentar dan votenya,

...
Salam pagi semoga hari ini, kakak semua sehat selalu ya, tetap jaga kesehatan kak, 😊😊

....





Bersambung.......

Catatan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang