8. 3 + 2

205 31 1
                                    

Rambut ikal sebatas lehernya masih lembab. Handuk yang semestinya bekerja mengeringkan rambut itu malah tersampir begitu saja di atas kepala, mengerudungi kepala Sandar yang terbengong. Tanpa dikehendaki, jemarinya sudah lebih dulu memetik senar gitar. Memainkan melodi random, sementara pikirannya sibuk mengejar kilasan ingatan yang muncul pelan-pelan di memori.

Ya. Sandar ingat tentang dirinya yang keringat dingin sejak menginjakkan kaki di tempat ini. Padahal job manggungnya sudah usai bersamaan dengan purnanya resepsi pernikahan Wenandra dan Jenna. Sandar ingat bagaimana Saka yang mengomel karena ia lupa menyanyi saat pelemparan buket bunga oleh mempelai wanita. Sandar ingat bagaimana kamera-kamera ponsel dan tamu undangan membidiknya, mengajak foto bersama. Ia hanya bisa tersenyum tanpa banyak berpikir, lalu mencegat waiter pembawa minuman di sela-selanya.

"Liquid of courage tai anjing ...," maki Sandar sambil menggenjreng gitarnya kesal. Apanya yang liquid of courage? Sandar malah kehilangan akal sehat!

Sandar menyesal sudah minum banyak. Padahal dokter sudah melarangnya. Bayangan Saka yang menyeretnya turun dari panggung, lalu Tomi dan Dias yang membawanya ke kamar mulai jelas. Tapi Sandar tak ingat sejak kapan Banyu ada di antara mereka.

"Aaaargh!" Sandar mengerang. Garukan kasar di atas senar menutup permainan yang semula ia tujukan untuk mengusir kalut. Gitar dienyahkan ke sudut sofa. Sandar membanting punggungnya ke sandaran sofa, menjejak-jejakkan kakinya ke udara.

Sandar menutup matanya dengan kedua telapak tangan. Tapi yang muncul malah bayangan wajah horny Banyu yang mendekat dan menciuminya. Sandar mengulum bibir bawahnya erat-erat. Tapi yang terasa malah jejak kecupannya di sekujur wajah, leher, dan dada Banyu.

"Sial! Sejauh apa aku semalam?!" batin Sandar, menendang-nendang udara lagi dan mengerang.

"Sial! Sejauh apa aku semalam?!" batin Sandar, menendang-nendang udara lagi dan mengerang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biru Langit [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang