8

1.6K 143 21
                                    

Hari terus berlalu, setiap harinya hafidz pergi ke rumah Nadhifah

Seiring berjalannya waktu nadhifah mulai tenang, dan trauma nya sudah hilang

"Dhif, ikut saya!" Titahnya

"Ngapain?" Tanya nya polos

"Ikut saja" ucapnya

Akhirnya nadhifah menurut

"Ngapain gus?"

Hafidz menatap ke arah langit dengan tatapan yg sulit di artikan

"Gus??"

"Saya ingin tanya sesuatu"

"Tanya apa gus" ucapnya heran

"Besok kamu sibuk tidak?"

"Enggak tuh, lagian besok ka balik ke pesantren"

Hafidz hanya membulatkan mulutnya

"Dih gus ga jelas!!" Kata nadhifah

"Saya pamit pulang, assalamualaikum" ucapnya lalu pergi

"Hih dasar nyebelin" kesalnya

___

"Dari mana fidz??"

"Dari rumah nadhifah" jawabnya

Faqih hanya mengangguk

"Jdi kan hari ini?" Tanya faqih

"In sya Allah qih" jawabnya

"Yasudah ane tinggal" ucapnya sembari menepuk pundak Hafidz

Di sisi lain nadhifah sedang duduk di tepi ranjangnya

"Apa sih maksudnya??"

Ia heran sikap Hafidz seperti ada sesuatu yang terjadi

"Oh iya kalung? Kalung itu mana" katanya ketika menyadari kalung yg senantiasa ia pakai tidak ada

"Duh jangan sampe ilang deh" ucapnya mulai panik

"Ibu!!" Panggil nya

"Ada apa nak?"

"Liat Kalung dhifah??"

"Engakk ibu ga liat terakhir kamu simpan di mana??"

"Itu dia dhifah juga lupa"

"Yaa ibu ga tau"

___

Hari ini dhifah balik ke pondok

"Baik baik ya nak ibu sama ayah pulang dulu"

"Iya bu,yah hati hati"

Ia memasuki asrama putri

"Eh dhif sudah balik" tanya faqih basa basi

"Iya tadz" jawabny

"Qih!!" Panggil seseorang

Hafidz sempat melirik nadhifah sebentar lalu ia fokus pada faqih

"Hari ini gantiin ana untuk ngajar di kelas santri putra ya"

"Loh mau kemana emangnya?"

"Ada urusan mendadak, sama abah"

"Yasudah" jawabnya

Setelah mengatakan itu hafidz pergi dari sana

Ia menemui sang abah dan umi

"Bah mi" katanya

"Ada apa sih nak?"

"Hafidz ingin melamar seseorang" ucapnya

"Hah melamar,bagus itu siapa dia nak?"

GUS HAFIDZ!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang