19

578 38 0
                                    

Malam ini hafidz mengajak Nadhifah makan di luar

Nadhifah yg sudah selesai bersiap menunggu hafidz yg sedang berganti pakaian

Tak lama hafidz keluar dengan pakaian formalnya, Nadhifah heran? Tentu saja suminya ini biasanya hanya memkai koko dan sarung saja kali ini dia memekai pakaian yg formal

Nadhifah tak berhenti menatap nya sungguh suaminya ini terlihat begitu tampan

"Rapih banget a tumben" ucapnya, pasalnya mereka hanya ingin makan di luar bukan ingin menghadiri persta besar

"Kenapa? Gaboleh gitu hm?" Tanya nya menatap mata istrinya

"Enggak sihh aneh aja gitu, yaudah ah ayok" ajaknya dia sudah menuggu lama dari tadi

"Yasudah yukk"

Mereka menikmati perjalanan dengan senang

Akhirnya mereka sampai di sebuah cafe tidak terlalu besar tapi pengunjungnya yg lumyan ramai

Nadhifah memperhatikan semuanya, terlihat para pelayan dan karyawan di  sana sangat menyambut mereka

"Kayak tamu spesial aja" batin nya

Setelah mereka duduk hafidz menawarkan sesuatu pada Nadhifah

"Mau apa hm?" Tanya nya " eum aku pesen satu spaghetti carbonara sama jus jeruknya" katanya dengan antusias

Hafidz mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan

"Pesan apa pak" uacap pelayan itu dengan ramah

"Spaghetti carbonara nya dua jus jeruk sama kopi dingin nya ya, ah iya satu lagi desert spesial nya ya" katanya

"Baik pak tunggu sebentar" setelah mengucapkan itu pelayan itu pergi

"Suka ga?" Katanya "suka tempatnta bagus, aku baru tau ada cafe ini di sini" katanya sambil melihat di sekitarnya

"Iya cafenya baru aja buka minggu kemarin"

"Oh ya?? Baru tapi udah serame ini"

"Iya Alhamdulillah banyak peminatnya"

Nadhifah menyipitkan matanya dan mendekat ke arah Hafidz, hafidz memundurkan tubuhnya "apa fa" katanya

"Cafenya punya aa ya??"

Tepat sekali..

"Eumm jawab ga yaa" godanya

"Ishh seriuss, soalnya aku curiga"

"Memangnya kenapa?

Nadhifah kembali ke tempat semula, dia berpikir sejenak

"Pakaian aa formal teruss aa suka izin keluar pdhl aa cuman ngabdi di pesantren kan"

"Iyaa dugaan kamu bener, cafe ini punya aa, faqih dan temen aa satu lagi usaha bareng bareng yang Alhamdulillah nya bisa serame ini"

"Pantes aja, sering jajanin akuu" ucapnya membuat hafidz terkekeh

"Itukan memang kewajiban aa sayang"

Nadhifah menyengir "iya yaa"

Tak lama pesanan mereka sampai

"Wahh enak kayaknya" ucap Nadhifah
___

Tak lama kemudian ada Ikbal yang baru saja datang

"Assalamualaikum bro" ucapnya kepada Hafidz

"Waalaikumsalam, ngapain si lu kesini" ucapnya

"Yaelah mau diner lah" katanya

"Sendirian? Sama partner dong" ledekny

"Ohh ngeledek gue lo kha" katanya kesal

"Becanda kali bal serius amat udh sini duduk"

"Oh iya faqih belum pulang" katanya

"Ada berantem Mulu ga ada nyariin" kata hafidz

"Yee lu mah"

"Oh iya sayang ini sahabat aku ikbal"

"Hai ka ikbal" katanya

"Hai, istri lo lucu cantik pantes aja bucin" katanya

Hafidz menatap Ikbal sinis

"Wee santai" katanya sambil nyengir

"Jadi cage ini usaha ka ikbal sama aa?" Kata Nadhifah membuka suara

"Iya" ucap keduanya

"Oh iya kha lo udh cerita soal ini ke bokap lo?"

"Belum" katanya

"Lo yakin lo bisa ngeyakinin abah lo?"

Hafidz terdiam "gue akan coba yakinin abah klo gue bisa ngejaga diri gue"

"Yaudah kalo gitu, tp kha jgn lo paksa takutnya jadi masalah antara kalian"

" Iya bal gue ga akan memaksa jika emang abah bersikeras gamau gue masuk dalam bisnis lagi" jelasnya

Nadhifah yg dari tadi hanya menyimak memahami apa maksud mereka

"Gue juga akan kembali ngembangin usaha abaha kalo abah udh izinin gue bal"

"Bagus dong, tenang aja gue akan bantu lo, faqih juga pasti akan bantu lo"

"Thanks bro"

____

Mereka sudah tiba di rumah, setelah berganti pakaian hafidz membuka laptopnya

Tiba tiba ia memikirkan persoalnan tadi bersama ikbal ia masih bingung untuk berbicara kepada abahnya

Nadhifah yg baru saja keluar dari kamar mandi melihat suakinya yg sedang menatap laptop dengan tatapan kosong menghampiri nya

"A' " panggilnya

Hafidz tidak menggubris ia masih terdiam

"A' kenapa?" Tanya nya lagi

"Eh fa, gapapa ko" ucapnya

"Yakin a?" Katanya

Hafidz mengangguk

"Eumm cerita sama aku dong" katanya

"Kan aa selalu ada buat aku, masa sekarang aa gamau berbagi sama aku"

Hafidz tersenyum "hanya kebahagiaan yg aa harus bagi sama kamu"

"Aku pernah dengar katanya, suami istri itu harus saling melengkapi, senang sedih susah harus sama sama"

Hafidz terkekeh "ma syaa Allah, sudah pintar istriku ini ya"

"Iya dong, makanya cerita sama aku"

"Yaudah, jdi begini aa pengen lanjutkan usaha abah tapi aa bingung harus bujuk abah gimana supaya abah izinin aku"

"Kenapa ga ngizinin itu kan bagus a" tanya nya

"Kamu ingat kan saat pertemuan terakhir kita?"

Nadhifah mengangguk

"Kamu ingat saat aa ga ada kabar satu minggu dan ga main sama kamu?"

Nadhifah kembali mengangguk

"Sebelum aku pamit sama kamu waktu itu aku sempat masuk rumah sakit, kondisi aku lumayan parah di situ"

Kaget? Tentu saja ia tidak pernah menceritakan itu kepadanya

"Kamu ko gapernah cerita soal itu ke aku?"

"Aku gamau bikin kamu sedih, di tambah kepergian aku waktu itu"

"Tapi setidaknya aku tau a, lalu apa yg terjadi kenpa aa bisa masuk rumah sakit?"

_____

Hi lanjut yuuu

Enjoy your reading


GUS HAFIDZ!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang