letter from a sailor: florence

95 13 0
                                    

Hai George, maaf aku baru menulis surat lagi. Aku sedang sibuk akhir-akhir ini. Kadang aku bertanya-tanya, apa yang sedang kau lakukan sekarang? Aku tahu bahwa mungkin kau sedang lelah dengan hari-harimu. Aku juga bertanya-tanya musim apa yang sedang terjadi di sana. Apakah musim salju? Atau musim gugur? Kau selalu bilang bahwa hati kita adalah musim gugur yang tak akan pernah selesai. Aku selalu mengatakan bahwa kita adalah musim salju yang selalu merindukan musim semi. Lalu kita hanya tertawa hingga akhirnya kita berhenti.

Aku kadang menangis jika aku teringat padamu. Aku merasa bahwa kita sebenarnya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat kita terpisah saat itu. Aku merasa bahwa semua itu hanya naskah komedi. Aku merasa bahwa itu terlalu menyedihkan untuk dijadikan sebuah puisi. Tapi aku selalu ingat dengan apa yang kamu katakan, bahwa semua akan baik-baik saja. Kita akan menjalani hari kita dengan biasa-biasa saja, walaupun sebenarnya aku tahu bahwa kita tidak akan bisa berpisah selama ini.

Apa yang sedang kau pikirkan akhir-akhir ini? Aku harap kau tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu. Jika kau bertanya apa aku baik-baik saja, sekarang aku bisa menjawab bahwa aku tidak baik baik saja. Ketika salju turun, aku langsung memakai sepatu botku, mengenakan syal dan mantel kesukaanku, mengambil sekop kecil, dan berlari keluar rumah. Lalu aku akan duduk di halaman lama sekali hingga ibuku memanggilku. Tapi pada akhirnya, yang kulakukan hanyalah menatap pohon-pohon cemara itu, dan kadang aku menuliskan namamu dan namaku di atas salju itu. Lalu aku ingat, dulu aku pernah berkata padamu bahwa aku tidak ingin lagi mati, karena cara lain untuk bersembunyi dari hidup adalah bersamamu.

The ScarecrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang