letter from a sailor: salt and pepper

122 11 0
                                    

Apa kau ingat saat kita bermain di halaman belakang rumahmu? Aku selalu ingat bagaimana rumahmu yang dulu, dan kadang aku berkunjung ke sana sepulang sekolah walaupun sekarang rumah itu sudah ditempati oleh seorang nenek-nenek, yang kau bilang itu adalah teman ibumu. Rumah itu lebih mirip sebuah rumah di Perancis karena catnya yang memudar dan lebih mirip seperti sebuah kastil kecil. Aku ingat saat itu kita membuat sebuah naskah drama tentang dua orang bernama Salt dan Pepper. Aku menjadi Pepper dan kau adalah Salt.

Salt adalah seorang anak lelaki yang tinggal di sebuah kastil kecil dan ia hidup sendirian setelah ibunya mati. Lalu Pepper adalah seorang anak lelaki yang tinggal bersama kucingnya di sebuah rumah kecil di dekat sebuah sungai. Salt bertemu dengan Pepper di dekat sungai itu saat Pepper sedang menulis puisi. Aku ingat saat itu kita hanya tertawa saat kita selesai memerankan mereka.

Aku merasa bahwa kau masih mengingatnya secara detail. Aku tak pernah bisa melupakan cerita itu. Aku bahkan menuliskannya sebagai cerita pendek dan puisi. Tapi, aku juga tidak bermaksud untuk mengingatkanmu pada hal-hal yang sedih. Karena aku tahu bahwa kesedihan itu sudah lama pergi, walaupun tentu saja kita masih merasakannya di tempat paling jauh sekali pun. Jadi menurutmu, apakah aku harus benar-benar mengakhiri cerita itu? Atau aku biarkan saja agar kita membuat endingnya sendiri? Karena sebenarnya aku juga tidak tahu kapan harus berhenti. Aku tidak tahu apakah Salt yang meninggalkan pantai, ataukah Pepper yang sebenarnya tenggelam di lautan.

The ScarecrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang