"mah Rara belum bangun?"
"Iya itu anak susah dibangunin, coba kamu bangunin Bayu"
"Oke, oiya mah tehnya udah aku buat ko jadi ga perlu bikin"
"Iya makasih nak"
Hari Minggu memang cocok sekali untuk malas malasan merebahkan diri pada kasur empuk seharian penuh dengan camilan manis di samping tempat tidur.
Aku ingat kemarin Bayu akan datang ke rumahku, sepertinya ia akan menghabiskan seharian nya dengan membantu mamah dan menemani papa. Tapi aku cukup malas untuk bangun dan ikut serta dengan Bayu yang bersemangat di Minggu pagi ini.
"Ra... Bangun mandi Ra, ini minum biar seger"
Suara Bayu memang terdengar jelas ia ada di sampingku duduk di pinggiran kasur dan mengelus suraiku lembut, mana ada orang yang akan bangun jika di perlakukan seperti itu, Yanga ada hanya akan semakin terlelap pada tidurnya. Ya jelas aku merasa lebih ngantuk Karana sentuhan yang Bayu beri.
"Heh ayo bangun"
Mungkin pria itu sadar aku semakin lelap karna dia, jadi pada akhirnya Bayu menggelitik ku sampai aku terkejut merasakan geli pada bagian perutku.
"Hhhhh, udah Bayu hhhh... Iya aku bangun hhh..."
"Nih minum dulu"
*Gleg gleg...
"Peluk aku Bayu"
"Mandi dulu, kamu ileran"
Aku langsung mengusap usaha wajahku yang ternyata tidak ada air liur disana, Bayu jelas berbohong baiklah aku memutuskan untuk memeluknya paksa, entah kenapa pagi ini aku ingin pelukan Bayu yang hangat.
"Kemarin ga mau aku peluk peluk"
"Shhht... Begini dulu"
Aku memeluk Bayu erat dan Bayu yang membalas pelukanku dan eratnya rasanya hangat, nyaman bibir Bayu dekat sekali dengan telingaku membuat apa yang ia tanyakan seperti berbisik. Suaranya berat merdu, suara Bayu bangus sekali dia mahir bernyanyi bahkan bicara saja rasanya indah saat masuk ke gendang telingaku.
"Udah belum nanti kalo mama papa kamu masuk sini kamu ngambek ngambek ga jelas ke aku"
"Bayu aku lagi males banget sekarang"
"Ga boleh, ayo sebentar lagi kita pergi sama mamah"
"Gendong aku dong sampe depan pintu kamar mandi"
"Oke, hari ini kamu banyak usel usel ke aku"
"Ga papa sekali kali Kali Toh nanti kamu jauh dari aku"
Saat itu Bayu menuruti pintaku entah aku pun tak begitu faham kenapa aku seperti ini, tapi rasanya ada rasa yang mengganjal setiap perjalanan hubungan kami.
yang ku rasa sekarang seperti aku belum menemukan sisi Bayu yang nyata, sebenarnya perasaan seperti ini sudah lama sekali aku rasakan tapi aku terus saja mengabaikannya, dan saat ku rasa Bayu akan cepat pergi jauh dariku rasa itu semakin meresahkan perasaanku seperti ketakutan yang asing.