kawatir

5 1 0
                                    

Yap...
Hari ini aku dan teman temanku sedang geladi bersih untuk acara kelulusan kami di hari Senin. Akhirnya aku akan lepas dari masa SMA ini rasanya sedih dan senang bercampur jadi satu.

Aku sedih karna Bayu dan aku mungkin akan menjalani hubungan jarak jauh, sejauh ini hubungan kami masih manis seandainya nanti kalau kalau Bayu benar pergi untuk melanjutkan studinya jauh di luar sana bagaimana denganku?.

Aku pasti sendirian tak ada lagi yang mengetuk jendelaku di pagi hari, tidak ada lagi yang menemani papa minum teh, dan bukan 2 cangkir yang ku antar ke teras rumah di pagi Minggu, dan mungkin aku akan lebih sering duduk di warung soto favoritnya itu, atau berbaring di hamparan rumput hijau sambil memandang langit tanpa Bayu di sampingku.

Oh tidak tidak, sekarang saja aku membayangkannya beratnya sudah terasa, aku hanya ingin Bayu terus di sampingku biarkan tingkahnya aku hanya mau Bayu di sampingku selalu. Ah tapi terdengar sangat egois nyatanya kami punya jalan masing masing bukan? Aku di jalanku Bayu dijalannya, dan aku hanya perlu percayakan semuanya pada Bayu.

~~~

"Cantik"

Suara itu menghamburkan lamunanku, lalu aku menoleh ke sumber suara itu dan menangkap wajah seseorang yang begitu tampan, senyumnya manis matanya menyipit. Seseorang yang sedari tadi menjadi topik lamunanku.

"Eh, apa kenapa? Kamu udah laper? Ayo kita cari makan"

"Kamu yang laper kan? Ayo aku teraktir ni, kita makan baso pakde"

"Boleh ayo"

Kami segera pergi ke warung baso yang terletak tak begitu jauh dari sekolah, hany berjalan kaki dan Bayu yang tak mau melepaskan tanganku.

"Pakde baso 2 mangkok bening yang satu jangan pake daun seledri"

"Siap ndok laksanakan, mari duduk dulu to"

"Iya makasih pakde"

"Bayu, kamu beneran mau lanjut di Bandung?"

"Iya sayang, ayah mau aku di sana kamu ga perlu kawatir aku ga godain cewe cewe ko"
"Ikan hiu makan toke, i cant stop loving you otoke"

"Bayu...aku lagi serius kamu becanda"

"Aku serius, semua tentang kamu aku ga main main"

"Bayu aku percaya sama kamu ko. aku cuma mau bilang semoga kamu selalu bahagia di setiap pagi, malam, sore semoga kamu bisa inget bunda, ayah, papah, mamah dan aku. Semoga hari hari kamu mudah"

"Makasih Ra, aku harap aku bisa tahan untuk g ketemu kamu sehari, aku takut nanti aku di Bandung tidur terus ngigo jalan dari Bandung ke rumah kamu saking kangennya aku sama kamu Ra."

"Hhh apa si kamu lebay"

"Ayo ke laut"

"Pulang sekolah kan sore"

"Gapapa, kita liat sunset"

"Oke deh"

~~~

Hallo dimana?

Iya aku kebawah, di parkirankan?

Iya buruan aku kangen

Lebay

Ra ak...

Ah biarkan lagi pula kita akan bertemu di parkiran.

Sampai di parkiran lelaki itu melambai lambai ke arah ku dengan wajah yang cemberut, hhh sepertinya ia kesal kumatikan telfonnya.

"Ko dimatiin gitu padahal aku mau ngomong"

"Y udah ngomong, aku udah di sini"

"Naik buru kita ngobrol sambil jalan"

Tanpa basa basi aku naik motornya dan memulai perjalanan dengan memeluk Bayu erat. Ku sandarkan kepalaku pada punggung Bayu dan Bayu yang mulai menggenggam tanganku sesekali.

"Ayo ngomong"

"Aku mau beli kelinci"

"Nanti mati, jangan"

"Itu tujuannya"

"Hah?"

"Mau buat sate kelinci, penasaran rasanya"

Ya pilihanku benar tentang memtikan telfonnya tadi karna apa yang Bayu bahas sangatlah tidak penting.

"Ya terserah kamu aja deh"

"Mau jajan dulu?"

"Disana aja"

"Oke, Ra coba cium aku"

"Cium?"

"Iya, biar kaya di YouTube"

"Heh, kamu nonton apa?!"

"Ga tau kaya video pendek gitu romantis terakhir ada ciumannya"

"Ga boleh kita belum lulus sekolah"

"Oke kalo gitu lulus sekolah kita ciuman"

"Ga!"

"Terus kapan?"

"Nanti suatu saat kalo aku, kamu jadi kita"

"Sekarang juga udah jadi kita"

"Ngga beda"

"Kalo gitu cium pipi aku"
"Buruan Ra biar aku fokus bawa motornya"

Cup

Aku benar benar mencium pipi Bayu, kini ku rasakan rasa yang begitu aneh seperti malu ya mungkin aku salting sekarang, aku tau lelaki itu pasti sedang senyum senyum sekarang.

"Lagi"

"Apa sih Bayu cepetan ah nanti keburu muncul sunsetnya"

"Peluk aku jangan lepas Rara"

Aku tak menjawabnya hanya diam dan mengeratkan pelukanku, aku tau Bayu sedang tersenyum kulihat dari spion motornya manis sekali.

kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang