Hidupku membosankan. Sepanjang hari aku cuma duduk di belakang mesin kasir, menonton lalu lalang para jompo yang cari perhatianku, ingin disapa, atau kadang-kadang saking bosannya aku sengaja memergoki anak-anak nakal yang berusaha mencuri permen karet. Bosan. Bosan. Bosan dari ubun-ubun sampai tulang punggung.
Mungkin ini karena aku nggak pergi ke sekolah. Setiap hari cuma menontoni barang-barang di toko. Menghitung uang-uang yang datang-pergi. Mengatur barang di rak sesuai jenisnya. Terus menerus. Teratur tanpa pola berbeda. Jenuh. Toko kelontong ini membosankan.
Satu-satunya yang mengasyikan adalah ketika Gun berbelanja dan dia mengerut serius membandingkan dua barang yang sama dari merk berbeda. Itu waktunya aku mendatangi Gun lalu berkata, "semesta berkonspirasi atas pertemuan kita, kan?"
Aku suka saat bola matanya berputar menghindari aku. "Enyahlah, Off Fucking Jumpol."
Oh, tentu saja. Dia memberiku panggilan khusus. Hanya kepadaku. Gun Atthaphan memberi warna di hidupku yang membosankan. Itu karena dia sering membuat hal-hal yang ajaib. Ketika aku berkata ajaib, secara harfiah memang ajaib. Gun membuat bumi bergetar dan semua orang di pesta Jingjing gempar dalam panik. Atau saat dia menciptakan ombak tinggi, juga cahaya biru yang manis sekali dan membuat seisi mobilku seperti bus pesta. Di pagi hari setelah semalam dia memberiku malam pertamanya, aku tahu semua yang terjadi itu bukan mimpi meski rasa-rasanya semuanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Gun masih dalam pelukanku di pagi itu. Akhirnya aku bercinta dengan Gun Atthaphan. Hehehe... Aku menyukainya dan meskipun aku tidak tahu isi hatinya, setidaknya aku memiliki tubuhnya.
Ini kemajuan yang pesat setelah dia menjauhiku seperti aku ini lintah. Entah kenapa dia menjauhiku. Tiba-tiba saja. Dulu, kami berkawan dekat. Aku mengenal kedua orangtuanya yang sekarang bercerai, dan adiknya pun menyukaiku. Kami nggak punya masalah apa-apa. Jadi, menurutku, Gun akan memberitahuku sesuatu yang tidak akan dia beritahu kepada orang lain.
"Boleh aku tahu rahasiamu?"
Hari itu, aku kembali ke sekolah. Hari setelah aku dan Gun untuk pertama kalinya bercinta. Hidupku seperti terjungkal, segalanya tumpah tidak pada tempatnya, berserakan membentuk pola baru yang tidak tertebak. Segalanya menjadi seru dan mendebarkan. Aku tahu siapa yang disukai Gun, tapi Gun memilih tidur denganku. Hehehe... kemudian kami satu sekolah. Kami bisa seperti orang-orang yang berpacaran di sekolah. Romantis. Hehe
"Nggak." Gun membalas secepat kilat. Jadi rupanya, aku bisa mencicipi tubuhnya, tapi hatinya masih jauh dariku. Tidak apa-apa. Ini cuma soal waktu.
"Baiklah, aku bakal nunggu sampai kamu siap."
"Kalau aku bilang rahasiaku apa, kamu bakal pergi?"
Ah, Jumpol... ini tidak baik. Perkataan itu muncul sebagai tanda dia mulai jengah kepadamu, Jum.
"Mungkin," balasku, meski sebenarnya aku ingin berkata: "kamu gila? Bahkan sekalipun kamu berpacaran dengan Tay dan bercinta 24 jam 7 hari seminggu dengannya, aku tidak akan meninggalkanmu dan tidak akan membiarkan itu terjadi."
"Aku..." dia memulai pelan-pelan, tampak berat. Jakunnya naik-turun menelan ludah. "Aku... Orang aneh yang bisa terbang dan berubah jadi putri duyung."
Hah?
Hah....
Hahahaha.... Atthaphan... si anak kecil ini...
"Wow..." responku keluar dengan jujur. Aku terbata di antara kata yang berlomba ingin keluar. Dia pembohong yang sangat buruk, dan aku terkejut karena itu. Bagaimana bisa selama ini orang-orang tak mengetahui rahasia besar Gun? "Kamu berubah jadi duyung kalau... kena air?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day I Feel in Love ( OffGun )
FanfictionGun murid biasa yang jatuh hati kepada sahabat sendiri, Tay Tawan, tapi yang menyukai Gun justru Off si anak aneh se-kota Lawrenceville, dan Gun memiliki satu hal super rahasia yang membuat hidupnya kacau balau. SEASON 2 IS UP! Acknowledgement: Bany...