Seaworld "Ada apa?"

2K 191 10
                                    

     Aku berpamitan pada ayah dan ibu untuk pergi jalan-jalan, pak Dylan bilang akan mengajak kami ke seaworld ancol untuk melihat berbagai macam hewan-hewan dilautan, sepanjang perjalanan aku benar-benar melihat raut wajah gembira dari anak-anakku, saat didalam mobil pak Dylan juga menceritakan di seaworld akan ada apa saja, pak Dylan terlihat sangat tulus dan menyayangi anak-anak, begitupula dengan anak-anak mereka sangat antusias mendengar cerita pak Dylan, hari ini aku bahagia, bukan karena bisa jalan-jalan dengan pak Dylan, tapi aku bahagia melihat anak-anak yang bisa tertawa-tawa dan bercanda bersama, setelah sekian lama aku menuntutnya untuk belajar.

***

Akhirnya sekitar 1 jam perjalanan kami semua sampai di seaworld ancol, saat diparkiran aku melihat mantan mertuaku disana, mereka juga tampak sedang liburan berdua bersama, hatiku terus bertanya-tanya, apa Arfa dan juga riska ikut dengan mereka, lalu bagaimana bila akhirnya kami semua dipertemukan disini, aku tak ingin ada keributan lagi hari ini, aku ingin hari ini benar-benar khusus untuk membuat anak-anakku senang.

Segera kualihkan perhatian Pak Dylan dan anak-anak untuk menjauh dari mereka agar tidak saling bertemu, agar anak-anakpun tak bertemu dengan kakek-neneknya itu.

***

Kami semua pun masuk ke taman wisata seaworld, dan melihat beberapa macam ikan di akuarium besar, anak-anak dibuat takjub dengan pemandangan indah disini, sudah hamper 2 jam berkeliling akhirnya arsita mengeluh lapar.

"Ibu aku lapar, aku mau makan..." ucap Arsita sambil menarik-narik rok bajuku, belum sempat aku menjawab kata-kata arsita, pak Dylan langsung menghampiri arsita.

"Arsita mau makan apa nak?." Tanya pak Dylan, arsita langsung bersemangat.

" Aku mau nasi ayam om Dylan." Jawab arsita, namun tiba-tiba angga dan juga bella antusias langsung menghampiri pak Dylan.

"Kalau aku mau friedchicken om.." ucap angga.

"Aku mau mie ayam om.." sambung Bella, duh aku jadi malu melihat anak-anak yang banyak merepotkan pak Dylan, untung saja Nichol tak ikut minta ini itu.

"Sar, kita keluar cari makan dulu yu, kasian anak-anak lapar." Ucap pak Dylan menatapku, aku hanya menganggukan kepalaku setuju dan mengikuti pak Dylan saja.

***

Kami pun makan bersama disebuah restaurant, tak sesuai dengan permintaan anak-anak, mereka malah asyik memilih menu-menu yang tersedia di restaurant, karena beberapa menu disana belum pernah mereka makan sebelumnya..

"Pak Dylan, saya ijin ke toilet dulu ya, maaf saya titip anak-anak dulu." Ucapku, sejak tadi aku memang merasa ingin cuci muka karena mengantuk, pak dilan menganggukan kepalany.

"Oke sar, hati-hati ya." Jawab pak Dylan, aku pun berpamitan pada anak-anak untuk ke toilet dan segera pergi meninggalkan mereka

***

Aku telah selesai dari toilet namun saat sedang merapihkan riasanku di cermin toilet tiba-tiba mantan mertuaku sudah berdiri disampingku.

"Apa kabar kamu sar?." Tanya nya, jantungku langsung dag-dig dug, aku terkejut, sebisa mungkin aku menghindari pertemuan ini, namun akhirnya malah bertemu begitu saja.

"Baik tante." Jawabku singkat.

"Kenapa sekarang kamu panggil mama dengan sebutan tante?." Tanya nya, aku dulu memang memanggilnya mama, tapi sekarang semua kan sudah berbeda dia bukan mama mertuaku lagi.

"Walau kamu bukan menantu mama lagi, setidaknya mama kan masih nenek dari anak-anakmu." Sambungnya lagi, aku tersenyum dan menatap wajahnya.

"Aku baik-baik aja tante..aku ijin kembali ke meja makan ya." Ucapku sambil melangkahkan kakiku berusaha meninggalkannya. Namun tiba-tiba tangan wanita itu memegangku, ia mencoba menahanku.

"Tunggu sar, ada yang perlu mama sampaikan sama kamu.." ucapnya, aku bingung haruskah aku mendengar kata-katanya lagi? Memang apa yang mau ia sampaikan.

"Ada apa tante?." Tanyaku singkat, aku melihat mata perempuan itu menatapku, matanya terlihat berlinang, apa ia akan menangis? Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

"Kamu mau kan menikah lagi dengan arfa?."

Aku terkejut dengan pertanyaannya, apa-apaan ini? Setelah semua terjadi apa tega ia melihatku menikah lagi dengan anaknya yang biadap itu? Lalu mengapa pertanyaan itu terlontar sekarang, memang ada apa dengan riska, atau dia bermaksud menyuruhku menjadi istri kedua anaknya itu?

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang