yogyakarta 2

9K 501 13
                                    

Arfa nampak telah selesai teleponan dengan riska, wajahnya masih tersenyum sambil menyimpan ponsel dikantong celananya.. aku masih terdiam, rasanya canggung ingin melanjutkan apa yang tadi ingin aku ceritakan pada nya..

"Tadi kamu mau ngomong apa sar?." Tanya arfa, aku menoleh dan menatap wajahnya..kulihat ada milyaran rindu dimatanya... kulihat kulit sekitar matanya ada sedikit garis kerutan.. 15 tahun berlalu, banyak perubahan... kita berdua sama-sama sudah dewasa.. mau sampai kapan ada dalam dilema gonjang-ganjing pernikahan..

"Ar... kamu inget ga? Gedung ini.. dulu disinilah pertama kali kita bertemu.. kamu dan aku beda universitas..namun akhirnya dipertemukan.. karena kita pernah demo mahasiswa.. disini. Ditempat ini.. kamu inget?." Tanyaku..kali ini aku tidak ingin menahan apapun yang ingin aku katakan, aku berharap..semua kenangan yang kuingat bersama nya akan ia kenang dan akan menjadi bahan kaji ulang.. agar kami tak jadi bercerai..

Arfa terlihat menoleh kedepan.. ia memang jelas teringat.. gedung ini salah satu gedung pemerintah daerah yogyakarta.. 17 tahun yang lalu.. mereka dipertemukan dalam demo mahasiswa yang sama..
Ada kebijakan pemerintah yang kabarnya merugikan mahasiswa, saat itu mahasiswa se yogyakarta dibuat marah, dan mengumumkan disurat kabar untuk janjian di gedung yang sama, menyampaikan aspirasi mahasiswa...

"Wah.. iya yah.. dulu aku pake Toa buat neriakin pemerintah .. kalau diinget lucu juga ya masa-masa kuliah dulu..." ucap arfa, wajahnya tersenyum..tampak ia tengah bernostalgia dengan kenangan dalam ingatannya..
Aku tersenyum melihat arfa tersenyum.. aku berhasil mengingat kenangan masa lalunya..

"Oh iya.. kamu ingatkan..pas demo lagi sengit-sengitnya kita ga sengaja senggolan. Sampai aku jatuh.. aku hampir terinjak-injak mahasiswa lain.. untung kamu cekatan narik tangan aku..kamu nyelamatin aku.." Ucap ku lagi.. kali ini harapankku makin besar, arfa benar-benar harus mengingat semuanya, kenangan pertama kali kita bertemu..

"Oh iya inget.. aku inget.. dulu rambut kamu sering banget dikuncir.." jawab arfa, arfa menoleh dan menatap mataku..bibirnya nyaris tertawa lebar.. tapi ia hanya tersenyum kecil...

"Aku seneng kamu inget awal pertemuan kita ar.. " jawabku..

***

Malam pun tiba, aku dan arfa kembali ke hotel tempat kami menginap, tentu saja kami pisah kamar walau masih berstatus suami istri, arfa yang menolak satu kamar denganku.. karena riska kekasihnya sangat cerewet dan melarang  kami tidur satu kamar.. aku memilih ngalah saja, sudah jadi rencana awalku selama petualangan 1 bulan ini aku tidak akan berdebat dengan arfa..

Malam semakin larut..
Entah mengapa aku merasa yakin, arfa tidak akan bisa tidur.. dia pasti sedikit banyak akan flashback masalalunya dengan dirinya...

"Aku yakin ar... kita takkan pernah bertemu dimeja persidangan...kita akan kembali menyatukan cinta kita.. aku yakin.. tidak akan ada banyak pihak ikut campur urusan rumah tangga kita.. jangan sampai gonjang-ganjing ini diketahui banyak orang.. anggap saja.. ini masih masalah rumah tangga kita berdua.  Ini adalah proses.. bahwa hubungan kita akan semakin langgeng.."

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang