Berakhir sudah harapanku..

7K 529 73
                                    

"Syukur allhamdulillah.. sekarang bu sarah sudah bisa pulang..."
Ucap suster cantik kepadaku... lega sekali hatiku.. aku ingin segera berkumpul dengan anak-anakku dan memulai hidup yang baru..

Aku dan anak-anak bergegas membereskan barang-barang kami, dibantu oleh kakek nenek mereka..
Namun sayang tidak ada orang tua dari suamiku..
Mungkin mereka sibuk diluar kota dan sama sekali tak menjengukku selama 3 bulan ini..
Tapi sudahlah.. bagai buah jatuh tak jauh dari pohonnya, mereka sama saja...
Aku bersyukur akhirnya bisa menggendong anak bungsuku..
Namun aku bingung dan bertanya-tanya, mengapa bayi ini memakai topi bertuliskan 'Nichol' ?
Apa anak ini sudah diberi nama?
Lalu siapa yang memberinya nama?

Bagiku boleh-boleh saja jika arfa yang memberi nama pada anak ini, asal ia mau kembali pada ku dan anak-anak..

Tapi kalau hanya sekedar memberi nama.. tentu aku tidak ikhlas...

***

Kami pun pulang dengan menaiki mobil kijang jadul milik ayahku, mobil ini sudah tua.. suara mesin nya sudah mulai berisik, mungkin karena bapakku sudah sering bolak balik service..

"Bu.. kok kita kearah rumah ibu?." Tanyaku pada kedua orangtua ku..

"Kamu istirahat dulu lah nak dirumah ibu.. jangan banyak fikiran dulu.." jawab bapak..

Aku hanya terdiam mendengar jawaban mereka..
Ada apa ini?

***

Sesampainya dirumah kedua orang tuaku, aku segera menyuruh anak-anak untuk beristirahat dan menitipkan anak bungsuku kepada ibuku, aku meminjam mobil kepada bapak, awalnya mereka melarang, karena mereka meminta aku istirahat jangan dulu kemana-mana..
Namun aku bersikeras sampai akhirnya mereka menyerah..
Akupun bergegas kerumahku dengan membawa mobil bapak..

Saat ini, aku tak bisa diam saja.. hatiku tak tenang, aku ingin memastikan apa yang terjadi selama aku koma...

Aku sampai dirumahku,
Suasana disini sangat sepi.. namun aku melihat ada mobil suamiku disana..

Perlahan aku mengetuk pintu..

"Assalamualaikum..." aku mengucap salam..

Tak lama mengetuk pintu, arfa membuka pintu, benar dugaanku..dia ada disini..

"Kamu udah pulang?." Tanya arfa.

"Iya udah.." jawabku..

Namun tiba-tiba riska ikut keluar dari rumahku..

"Ada siapa sayang?." Tanya nya dan ia nampak terkejut melihat ada aku disini...

"Oh mba sarah ya..." ucap nya lagi..

"Kalian ngapain berduaan disini... aku minta kamu keluar ya dari sini.. ini bukan tempat kumpul kebo !!!...."  bentakku pada mereka berdua..
Begitu saja emosi ku memuncak pada mereka...

Arfa harusnya sibuk mengurus kepulanganku setelah berjuang melahirkan anaknya dengan susah payah..
Ini apa?

" eh santai dong..jangan main fitnah.. kita berdua udah sah jadi suami istri.. kita bukan lagi kumpul kebo ! Dasar tukang fitnah.."  bentak riska.. kali ini dia sudah mulai berani bicara..apalagi dengan nada membentak..

Hatiku lemah... aku tak pernah menyangka.. arfa benar-benar akan melakukan ini.. air mata tak terbendung lagi..
Aku sebenarnya malu.. harga diriku terinjak-injak sekarang..

"Lalu bagaimana anak-anak kita ar..." tanyaku kaku...

"Kalau kau ingin aku bertanggung jawab dengan anak-anak.. maka kau harus menyerahkan semua anak-anak kepadaku..dan jangan harap kau bisa menemui mereka lagi
Tapi kalau kau ingin bersama anak-anak..silahkan saja.. tapi ingat.. itu bukan urusanku.. kau urus saja anak-anak..
Ingat ya.. darah yang menyelamatkanmu adalah darahnya riska.. jadi perjuangan riska sangat besar, bahkan dia membantu membayar biaya selama kamu dirumah sakit... tidak akan ada yang bisa menandingi kebaikannya...
Semua keputusan ada ditanganmu.. silahkan kau yang memilih.."

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang