11. REUNI

513 31 22
                                    

"Ngicip ya Beib.." ucapku sambil nyerobot minuman Olive.

aku hampir saja tersedak minuman Olive pada tegukan pertamaku begitu melihat sosok yang langsung duduk di kursi di sebelah Olive dan berbicara ke arahku yang membuatku spontan langsung mendongak ke arahnya,

"Ngapain kamu di sini?" Serunya

####----####

GUSTI

“Ngapain kamu di sini?” tanyaku sambil mengambil cangkir yang ada di meja dan meminumnya.

Sejenak aku saling pandang dengan Djenar. Aku baru sadar kalau ‘teman-teman’ yang dia temui di café adalah gathering yang juga mengundangku untuk hadir kali ini. Sambil meneguk coklat hangat dari cangkir aku mengulurkan tangan kananku untuk menjabat tangan Djenar.

“BiDe” sebutku sambil terkekeh. Kulihat muka Djenar yang tersipu dan tampak bingung. Kuletakkan cangkir di meja dan duduk di sebelah Olive.

“Lho kalian saling kenal toh?” Olive juga nampak kebingungan melihat kami berdua. Kami berdua hanya mengangguk menjawab pertanyaan itu. Aku mencoba mencicipi fish o chip yang sudah dipesankan oleh Olive.

"Eh lupa, sungkem kanjeng Prabu," aku sedikit mengolok-olok bang Raja dengan salam ala kerajaan.

"Ndak usah sok sungkem kalo ndak ada upetinya," jawab bang Raja dan kami tertawa terbahak-bahak bersama.

"Mamimu piye kabar e? Usahanya masih aman terkendali kan?" Tanya bang Raja.

"Kabar baik bang, lha ini kan aku kesini diutus beliau ngurusi kerjaan. Bukan dolan aku ini hehehe," Jawabku. 

“Aku nuker berapa ini?” tanyaku sambil menikmati fish o chip dan juga French fries. Kuletakkan dompetku di hadapan olive.

“Udah ndak usah kayak sama sapa aja lho ah, kenal dimana sih kalian?” Olive masih penasaran kenapa aku bisa kenal Djenar.

“Kebetulan aja aku nginep di hotelnya dia, dan kebetulan juga dia yang ditugasi sama pihak hotel buat nemenin aku survey lokasi. Ngga taunya ternyata anak alter juga… rugi ya semalem Cuma checksound doank hahahaha,” aku mencoba menjelaskan.

Muka Djenar memerah sambil menempelkan jari telunjuk di mulutnya. Aku suka melihat mukanya yang malu karena penjelasanku.

“Owalahhh jadi yang kamu cerita nganter survey muter-muter tuh sama BiDe toh wkwkwkwk,” Olive menimpali dan membuat Djenar semakin malu. Suasana semakin lumer dan kami mulai bisa bercanda.

“Oh iya aku lupa belum ngenalin ke kamu ya tentang si BiDe ini… dia dulu partnerku… dom pertamaku. Kami udahan karena dia ke Jakarta,” Olive mencoba menjelaskan tentang siapa aku ke Djenar.

“Bener… Olive ini dulu pacarnya temenku tapi di alter dia jadi partnerku,” aku menimpali penjelasan Olive sambil menikmati  cemilan yang ada.

"Nah kalo bang Raja ini yang mempertemukan kami waktu itu," imbuhku sambil menunjuk Bang Raja. kulihat bang Raja yang tampak bodo amat dan malah asyik mengobrol dengan yang lain. 

"Lha terus sekarang partnerannya sama siapa?" Tiba-tiba pertanyaan random itu muncul dari mulut Djenar. Aku cuma tersenyum mendengar pertanyaan itu.

"Ih ganjen bett sih,  langsung to the point pertanyaannya," Tangan Olive langsung menoyor kepala si Djenar.

"Yaa kan penasaran aja, sapa tau buka lowongan," Jawab Djenar dengan muka memerah malu.

“Aaah akhirnya aku inget, pantesan kok berasa kenal sama kamar ber gitar dan poster. Ada fotonya di akunmu kan, Liv?”

BEGGINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang