Sangat mudah menghabiskan musuh dari tuan nya itu, setelah semuanya telah tergeletak tidak bernyawa adelio segera mengambil salah satu mobil dan menancapkan gas mengejar mobil tuan muda nya, tidak tahu kenapa perasaannya sekarang sangat tidak enak, sedangkan sebagian bodyguard, adelio suruh untuk membereskan kerusuhan yang terjadi.
Adelio mengambil jalur dengan insting nya, ia tahu bodyguard nya itu pintar dia pasti mengambil jalan yang sepi agar bisa melajukan mobilnya dengan cepat.
Saat di perjalanan adelio sudah mengernyitkan dahinya heran melihat serpih-serpihan kaca atau bagian mobil yang tergeletak di jalanan, memang tidak banyak tapi ia jadi keringat dingin melihat itu.
Ia menengokan kepala melihat ke kanan dan ke kiri, siapa tahu ada kecelakaan mobil atau tidak musuh yang juga akan menjebaknya nya lagi.
"Astaga", ucap nya melotot kaget melihat mobil yang sudah terbalik dengan sempurna dan sekitar tujuh puluh persen badan mobil itu sudah hancur berantakan, tapi tidak dengan bagian dalam nya yang tidak terlalu rusak parah.
Adelio segera turun dari mobilnya tidak peduli kalau ada musuh nya yang kemungkinan besar masih ada di sekitar sini.
Dengan tergesa-gesa adelio mendekati mobil itu, ia hanya bisa berharap kalau itu bukan mobil yang di tumpangi oleh elvino dan kebetulan hanya sama saja.
Ia meneguk saliva nya kasar saat melihat tuan muda nya di dalam, ia segera berusaha membuka pintu itu, tapi karena mobil yang sudah rusak dan pintu nya di kunci adelio menjadi susah untuk membukanya.
"Tuan muda anda tunggu di sini saya akan mencari alat dulu untuk membuka pintu nya", ia tahu elvino tidak akan membalas perkataan nya, karena mata kucing itu sudah tertutup sempurna dengan berbagai luka di sekujur badan nya.
Adelio mencari alat di mobil dan untung nya ia mendapatkan alat yang pas, segera ia kembali ke elvino dan berusaha mati-matian untuk membuka pintu nya, setelah pintu itu sudah terbuka adelio mengecek nadi dan pernapasan elvino yang sekarang sudah sangat lemah, ia membuka seat belt dan dengan hati-hati membawa tubuh yang sudah lemas seperti tidak bernyawa itu keluar.
Saat adelio sudah mengeluarkan elvino para bodyguard juga datang, "kita kerumah sakit cepat", ujar adelio sedikit berlari menuju ke mobil.
Ia masuk dan duduk dengan elvino di pangkuannya, adelio membuka baju elvino dan memihat lebam di sekitar dada, sepertinya tulang rusuk elvino patah, adelio berharap itu tidak sampai melukai oragan yang lain.
"Lebih cepat bodoh", teriak adelio, bodyguard itu mengangguk dan segera menambah kecepatan mobilnya.
Setelah kurang lebih sepuluh menit mereka sampai di rumah sakit milik rei, untung nya tempat kejadian tidak terlalu jauh dari rumah sakit itu, adelio berjalan cepat keluar dan masuk ke dalam rumah sakit, banyak orang meringis melihat anak yang berada di gendongan adelio sekaligus kasihan, karena kondisi elvino benar-benar mengkhawatirkan bahkan muka nya sudah tertutupi oleh darah begitupun dengan badan nya.
"Tolong", teriak adelio tapi tidak ada sama sekali dokter ataupun perawat yang menjawab karena UGD sedang sangat ramai sekarang.
Adelio menggeram kesal, "hei apakah orang-orang di sini semuanya tuli, saya membawa pasien kritis di sini", ucapnya.
Saat adelio berteriak seperti itu ada beberapa perawat dan dokter yang menengok sekilas dan kembali melanjutkan pekerjaan nya yang memang benar-benar sibuk siang hari ini, adelio yang melihat itu hanya bisa menghela nafas nya pelan.
"Tuan muda bertahan lah", ucap nya lirih.
Sedangkan itu Rei yang mendengar suara teriakan segera menuju ke arah sumber kebisingan, sebenernya ia ingin mengecek pasien di UGD setelah mendengar dari perawat kalau ada kecelakaan beruntun di jalan tol, tapi ia malah mendengar suara yang cukup familiar di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO 2
Teen FictionIni kisah kedua dari pemuda menggemaskan bernama elvino, setelah kejadian dia di culik itu keluarga nya semakin overprotective kepada nya, bahkan sekarang peraturan yang di buat keluarga nya semakin membuat nya terkekang, oh ayolah dia bukan melakuk...