Brakkk
Suara tabrakan yang cukup keras itu memecah keheningan di jalan yang sangat sepi di lalui pengendara, seseorang pemuda di dalam mobil berwarna hitam itu terus merintih kesakitan takala ia merasakan sekujur tubuh nya yang terasa sangat sakit.
Ia memandang keluar melalui jendela mobil yang sudah hancur tak tersisa, mengulurkan tangan nya, meminta bantuan seseorang.
"Tolong", ucap nya lirih.
Sedangkan itu pengemudi yang mengendarai mobilnya sudah berhasil keluar, ia memegang perutnya yang terasa sangat sakit, seperti nya ada salah satu tulang rusuknya yang patah, ia berusaha bangkit kembali untuk menyelamatkan tuan muda nya, tapi kaki nya terasa sangat lemas dan tidak lama pengemudi itu pingsan karena tidak tahan dengan rasa sakit yang di derita nya.
Pemuda itu terus menatap ke luar, ia tersenyum saat melihat cahaya putih dan muncul bunda nya yang sudah lama meninggal.
"Bunda", ucap nya dengan mata yang sudah mulai sedikit tertutup.
"Tahan sebentar lagi ya nak, seseorang akan datang menyelamatkan mu", ujar wanita itu dengan senyuman yang menghiasi wajah indahnya.
"Sakit bunda, el udah gak kuat", ya dia elvino anak dari delvan dan juga Sinta, seorang pemuda yang sangat menggemaskan dan nakal tentu nya.
Wanita itu hanya tersenyum mendengar perkataan elvino, ia mendekati anaknya dan memeluk elvino erat, elvino tahu ini hanya halusinasi nya semata saja, hanya pelukan Bunda nya terasa sangat nyata, bahkan ia bisa merasakan pelukan itu.
Bunda nya perlahan menghilang saat suara mobil semakin lama semakin terdengar, elvino menitikan air mata dengan berangsur nya suara seorang bodyguard yang memanggilnya.
~~~
Satu hari sebelum kejadian
Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi, matahari sudah menampakan dirinya di atas langit, cuaca hari ini cukup cerah bahkan sinar matahari sudah cukup terik padahal waktu masih terbilang cukup pagi.
Delvan masuk ke kamar anaknya, ia menggendong anaknya ala koala dan sedikit menepuk pipi elvino agar dia terbangun dari tidur nyenyak nya.
"Eungg daddy", ujar elvino serak, ia merenggang kan badannya dan kembali menyenderkan kepala nya di dada bidang delvan.
"Good morning baby, bagaimana perasaan mu pagi ini", ucapnya sembari mengecup dahi elvino singkat.
"Tidak baik", ujar elvino mengerucutkan bibir nya lucu.
"Apa ada yang mengganggu anak daddy?".
"Tidak, hanya el tidak mau mandi pagi ini, dingin, el ingin mandi nanti siang saja, boleh ya daddy", ucapnya dengan memasang muka menggemaskan, ini adalah senjata terkuatnya untuk sekarang.
"Of course baby, apapun mau mu, sekarang kita cuci muka mu terlebih dahulu dan turun kebawah untuk sarapan".
"Yeayy terimakasih daddy".
"Sama-sama sayang".
Delvan melangkahkan kaki nya menuju ke arah kamar mandi, ia menaruh handuk kecil di leher elvino dan segera mencuci muka elvino secara perlahan agar anak itu tidak merasa ke sakitan.
"Ingin sikat gigi sendiri, atau daddy bantu?", tanya delvan.
"El ingin sendiri", delvan mengangguk dan memberikan sikat gigi dengan pasta gigi perasa strawberry di atasnya.
"Pelan-pelan nanti gusi mu terluka", peringat delvan, elvino mengangguk semangat dan segera menyikat gigi nya, sedangkan itu delvan hanya berdiri melihat elvino yang sedang sibuk itu, ia tersenyum tipis melihat elvino yang sedari tadi terus tersenyum, ia menjadi tenang setelah melihat senyuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO 2
Teen FictionIni kisah kedua dari pemuda menggemaskan bernama elvino, setelah kejadian dia di culik itu keluarga nya semakin overprotective kepada nya, bahkan sekarang peraturan yang di buat keluarga nya semakin membuat nya terkekang, oh ayolah dia bukan melakuk...