Pagi-pagi sekali elvino sudah duduk di sofa ruang keluarga, ia menghela nafasnya karena bosan, tadi ia ingin berangkat ke sekolah, hanya daddy nya tidak mengizinkannya untuk sekolah mengingat kemarin alergi nya kambuh, delvan takut elvino belum sembuh sepenuhnya, ya walaupun kelihatan nya anak itu baik-baik saja sekarang.
Delvan turun dengan pakaian rapih nya, ia menghampiri elvino dan memberikannya sebotol susu, "daddy akan pergi ke kantor sebentar, saat makan siang nanti daddy pulang untuk menemani el", ujar delvan sembari mengusap puncak kepala elvino.
"Dad el bosan kalau sendirian, el ikut daddy saja ya ke kantor", ujar elvino memelas, delvan yang melihat muka bungsunya itu jadi tidak tega meninggalkan nya, tanpa berbicara sedikitpun delvan mengambil jaket tebal, tisu basah dan minyak telon di kamar elvino.
Setelah mendapatkan barang nya, delvan langsung memasukan semuanya ke tas khusus tidak lupa dengan botol susu yang sudah di isi oleh bubuk susu, "sini pakai jaket dulu", ujar delvan, elvino yang mengira delvan tidak mengizinkannya ikut agak terjengit kaget, ia tersenyum senang dan langsung berdiri agar daddy nya itu gampang untuk memasangkannya jaket.
"Dad tapi el belum mandi", ujar elvino sambil mencium baju piyama yang sekarang sedang ia pakai, "kak rei menyarankan untuk tidak mandi dulu, kemerahan nya masih cukup meradang", jawab delvan sembari mengganti kaus kaki yang elvino pakai.
"Tapi dad el bau", kesal elvino, delvan tidak menjawab pernyataan elvino dan langsung menggendongnya, "tidak bau, bungsu daddy selalu wangi", ujar delvan dan langsung melangkahkan kakinya menuju ke luar mansion.
Di sana sudah ada reno yang telah siap untuk mengantar tuan besar nya menuju ke kantor, segera ia membuka kan pintu mobil untuk delvan setelah melihat tuan besar nya itu sudah keluar dari dalam mansion, oh iya jangan lupakan tuan kecilnya yang tiba-tiba saja sudah berada di gendongan daddy nya itu, padahal reno sangat yakin kalau tuan nya ini berencana pergi sendiri mengingat hari ini ada rapat yang cukup penting.
"Berkendara lah secara perlahan reno, dan tetap selalu waspada", ujar delvan memperingati reno, mengingat musuh nya sangat banyak, dan sekarang ia sedang membawa bungsunya, jadi delvan harus lebih hati-hati walaupun indentitas bungsunya sangat ia jaga ketat.
"Baik tuan", jawab reno patuh.
~~~
Setelah satu jam berkendara mereka sampai di gedung yang menjulag tinggi, reno memasuki area dimana area itu khusus untuk keluarga Addison, jadi tidak mungkin ada seorang pekerja yang akan masuk ke area ini.
Dengan perlahan delvan keluar dari mobil, tidak lupa menjaga kepala elvino agar tidak terhantuk langit-langit mobil, "dad kita sudah sampai?", tanya elvino dengan mata yang setengah terpejam, sedari tadi ia sudah sangat mengantuk tapi ia berusaha menahan nya, karena tujuan nya ikut dengan delvan adalah untuk bermain di kantor daddy nya.
"Iya kita sudah sampai, tidur lah kalau mengantuk", ujar delvan, tapi langsung dibalas gelengan pelan oleh elvino, "tidak, el tidak mau bobo, el ingin bermain", ujar elvino tidak jelas, delvan tersenyum tipis mendengar suara anak nya itu, sangat begitu menggemaskan, bagaimana bisa ia membuat anak semegemaskan ini, kalau saja Sinta masih ada ia akan membuat tiga lagi, ya walaupun begitu elvino sudah lebih dari cukup untuk nya.
Belum lama elvino berucap sudah terdengar dengkuran halus, Lagi-lagi delvan tersenyum, baginya apapun yang elvino lakukan selalu menggemaskan di matanya, hal-hal kecil seperti ini lah yang akan delvan rindukan saat elvino besar nanti, terkadang delvan sangat menyesal karena baru menemukan elvino, kalau saja dari bayi ia sudah bersama elvino pasti sudah banyak sekali waktu menyenangkan yang ia habiskan dengan bungsunya.
Setelah menaiki lift delvan langsung masuk kedalam ruangan nya yang terlihat sangat besar, di sana juga ada ruang bermain yang delvan sudah siapkan untuk elvino setelah memutuskan untuk pindah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO 2
Teen FictionIni kisah kedua dari pemuda menggemaskan bernama elvino, setelah kejadian dia di culik itu keluarga nya semakin overprotective kepada nya, bahkan sekarang peraturan yang di buat keluarga nya semakin membuat nya terkekang, oh ayolah dia bukan melakuk...