ELVINO 2 - ELEVEN

6.8K 642 72
                                    

Sudah hampir dua jam elvino sibuk bermain, ia yang sudah kelelahan pun langsung berjalan pelan menuju daddy nya yang lagi-lagi sedang sibuk dengan pekerjaan nya.

Elvino berdiri di sebelah delvan, ia mencolek lengan daddy nya itu tapi sama sekali tidak di respon oleh sang empu, tahu kalau daddy nya ini tidak akan sadar elvino langsung saja duduk di pangkuan daddy nya dan menyandarkan kepala nya di dada bidang delvan.

Delvan sedikit terkejut, ia tersenyum melihat elvino dan mengusap kepala anak itu yang sedikit mengeluarkan keringat, sepertinya bungsunya sangat kelelahan, "lelah hmm?", tanya delvan,  elvino hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, sungguh ia sangat malas untuk membuka mulut nya.

Sadar anak nya ini sudah sangat mengantuk dan kelelahan, delvan langsung bangkit untuk mengambil baju ganti di dalam tas yang sudah ia bawa, karena baju yang sekarang sudah cukup basah oleh keringat padahal seingat delvan ia sudah menurunkan suhu ruangan agar lebih dingin mengingat bungsu nya akan bermain dan pastinya akan berkeringat.

Saat delvan ingin menurunkan elvino di sofa, anak itu menolak dan semakin memeluk leher delvan erat, ia benar-benar tidak ingin lepas dengan daddy nya, "el lepaskan daddy dulu, daddy susah untuk mengganti baju el kalau el seperti ini", bujuk delvan.

"Tapi nanti kalau sudah selesai ganti baju el peluk daddy lagi ya", ujar anak itu, delvan tersenyum dan mengangguk, "baiklah", jawabnya.

Sebelum berganti baju delvan terlebih dahulu menyeka keringat elvino dan membersihkan kaki dan tangannya menggunaka tisu basah, selepas itu baru ia menggantikan baju dengan yang lebih nyaman.

Seteleh selesai ia membereskan semuanya yang berserakan dan menggendong elvino kembali menuju ke meja kerjanya, karena masih ada yang belum selesai ia kerjakan.

"El tidak ingin tidur di dalam saja?", tanya delvan.

"Tidak, el ingin memeluk daddy saja", jawab nya lesu, sebenernya delvan sudah tahu ada yang salah dari gerak-gerik anak nya ini, ia tahu elvino sedikit demam sekarang, mungkin efek baru sembuh dan langsung beraktifitas yang cukup melelahkan, salah dirinya juga yang terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sampai lupa waktu, kalau saja ia tidak terlalu fokus dengan pekerjaan nya ia bisa menghentikan elvino bermain karena bungsunya itu tidak akan berhenti sebelum di tegur.

Delvan membiarkan saja elvino memeluk nya seperti ini, lagian beberapa jam lagi rey akan datang untuk mengecek keadaan elvino.

Saat delvan terhanyut dengan pekerjaan nya dan elvino yang sudah setengah terpejam ada suara ketukan di pintu, "masuk", ujar delvan dengan suara bariton nya, itu membuat elvino sedikit terkejut dan kantuk nya pun tiba-tiba saja menghilang.

Orang yang mengetuk pintu itu masuk dengan perlahan, ia mendekati meja kerja delvan dan menaruh berkas di atas meja, "maaf Pak menganggu waktu siang nya, ini berkas yang bapak minta", ucap karyawan itu.

Delvan mengambil berkas nya dan membacanya dengan teliti sedangkan karyawan itu hanya bisa melihat ke sekeliling kantor delvan yang cukup berantakan dengan berbagai macam mainan yang berserakan, biasanya delvan sangat tidak suka dengan ruangan yang berantakan tapi sekarang atasan nya itu sangat berbeda, bahkan raut wajahnya pun jauh lebih tentang ya meskipun begitu delvan masih terlihat menyeramkan.

Setelah beberapa menit membaca berkas itu ia melempar nya ke atas meja dan membuka kaca mata yang sedari tadi bertengger di hidung nya, ia memijat pelipis nya pelan, "saya membayar anda mahal bukan untuk membuat berkas sampah seperti itu, saya sudah memberikan pekerjaan yang sangat ringan, tapi kau tidak bisa menyelesaikan pekerjaan semudah itu?, apa kau bercanda?, selesai hari ini juga, dan jangan pulang sebelum pekerjaan mu selesai", ujar delvan kesal.

ELVINO 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang