i. mysterious letter

1.9K 297 47
                                    

Haeden, hanya lelaki biasa yang hidupnya pas-pasan, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga membayar sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haeden, hanya lelaki biasa yang hidupnya pas-pasan, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga membayar sekolah.

Niatnya ingin putus sekolah saja, dan fokus untuk bekerja. Tapi sayangnya di kota elit ini akan sangat sulit untuk mencari pekerjaan yang lebih baik bila tidak lulus perguruan tinggi.

"Atas nama Kak... Kinan? Kenan?" Panggil Haeden, dengan wajah lucu nya yang bingung membaca nama orang tersebut.

"Ah iya gue, Kenan aja biar gampang, emang e nya ada dua," Ucap pemuda bernama Keenan itu, ia pun mengambil minuman pesanannya. "Lo, baru ya? Gak pernah liat." Tanya nya.

Keenan sudah langganan disini, malah pegawai lain sudah hafal dengan namanya, sedangkan laki-laki berambut hitam didepannya ini tidak mengenalinya.

"Iya, baru kemaren." Kata Haeden dengan senyum yang terus terukir di bibirnya. Keenan pun hanya mengangguk-angguk dan membalas senyumannya kemudian duduk kembali di tempat semula untuk lanjut mengerjakan tugas yang deadline nya tidak lama lagi.

County Aveda, kebanyakan masyarakat hanya menyebut Aveda agar lebih mudah. Menjadi tempat tinggal Haeden sejak umur 18 tahun, ya bisa dibilang dia ini pendatang baru yang nekat merantau.

Ia bekerja di salah satu coffee shop dekat kampusnya agar menghemat waktu dan tenaga, dan sering sekali ia menemukan banyak mahasiswa yang sekedar nongkrong atau mengerjakan tugasnya disini.

"Kak gue pulang duluan ya," Pamit Keenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak gue pulang duluan ya," Pamit Keenan. Merasa tidak ada orang disekitarnya Haeden pun membalas, "Iya Ken, btw panggil aja Haeden," Senyum pemuda berambut hitam itu.

"Okay, salam kenal Kak Haeden, Gue pulang duluan yaa, see you!" Pamit Keenan kemudian ia keluar dari tempat itu membawa tas dan laptop miliknya.

Memang jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, tepat sekali shift nya sudah berakhir dan ia akan pulang dengan segera lalu istirahat.

"Gue pulang dulu!" Ucap Haeden pada teman satu kerjanya, "Sip bro! Tiati banyak penculikan hahaha!" Canda kawannya.

Paradox || EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang