02

4.3K 606 146
                                    

Ada yang nungguin?

◤━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━◥

Author POV.

Hari ini, setelah kedatangan wali kelas 1A yang mengumumkan kegiatan Tes Pengukuran Bakat secara mendadak, murid-murid terpaksa harus mengerahkan segala kemampuannya agar tidak dikeluarkan pada hari pertama mereka.

Terdengar kejam memang, tetapi masih merupakan jalan yang masuk akal agar bisa menjadi pahlawan yang hebat. Melampaui batas, Plus Ultra.

Satu per satu, murid kelas 1A telah dites kecepatan dalam lari lima puluh meter. Masing-masing dari mereka memanfaatkan Quirk yang dimiliki untuk memperoleh hasil terbaik.

Namun ada juga yang berlari sekuat tenaga tanpa menggunakan Quirk, entah karena Quirk-nya belum bisa dikendalikan, maupun karena tipe Quirk yang tidak cocok di bidang itu.

Dan sekarang, tibalah giliran Heroine kita semua.

"Selanjutnya, Mikazuki," panggil Aizawa.

Semua mata tertuju pada gadis bersurai silver yang terduduk sambil memeluk lutut di pojokan itu. Sementara yang dipanggil hanya mengangkat kepala, dan menunjukan tampang bego tak mengerti.

Setelah otaknya selesai memproses, (Name) kemudian berdiri di garis start dan meregangkan tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah otaknya selesai memproses, (Name) kemudian berdiri di garis start dan meregangkan tubuhnya. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari calon lawan dalam tes kali ini, namun hanya ada dirinya di sana.

"Lohh, Sensei, pasanganku mana?"

Aizawa menoleh malas. "Kau satu-satunya yang berada di nomor urut terakhir, jadi kau berlari sendiri."

"Yahh, serius Sensei?" (Name) menunduk lesu. "Untung hanya lari lima puluh meter, bukan lari menempuh jalan hidup," ucapnya penuh drama.

Laki-laki bersurai kuning dengan sedikit bagian berwarna hitam mengangkat tangan. "Aku bisa menemaninya, Sensei!" usul pemuda itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Kaminari Denki.

"Tidak perlu, cukup tonton saja dan jadikan ini referensi," tolak Aizawa membuat Kaminari cemberut.

(Name) bersiap di posisi, menunggu aba-aba dari robot penghitung.

"Aku penasaran bagaimana cara dia bisa bergerak sangat cepat," tutur si pemilik Quirk Earphone Jack, Jiro Kyoka.

"Apa mungkin seperti Iida?" komentar Ashido.

Yaoyorozu menambahkan, "Kupikir bukan seperti itu.."

"Saa, mari kita lihat," batin Aizawa penasaran.

𝐓𝐈𝐌𝐄  ||  𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang