38

1.8K 259 89
                                    

Publish ulang karna sinyal jele

◤━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━◥

"EEHH?! KALIAN DIHUKUM AIZAWA SENSEI?!"

Pagi ini Asrama Kelas 1-A dibuat heboh oleh berita pertarungan Midoriya dan Bakugo semalam yang mengakibatkan keduanya dihukum kurungan di asrama selama beberapa hari.

"Dasar bodoh."

"Konyol sekali."

"Kalian ini bego, ya?"

Berkeliaran di luar saat jam malam saja sudah melanggar aturan, apalagi jika sampai berkelahi dan merusak fasilitas. Tidak salah Aizawa menyembur mereka tanpa ampun.

"Berisik!" geram Bakugo muak, lanjut menyapu dengan grasak-grusuk sebagai pelampiasan. Membersihkan asrama itu merupakan bagian dari hukuman mereka.

(Name) berjinjit mendekati Midoriya, hendak bertanya alasan di balik perkelahian tersebut. "Apa semua ini tentang ... uh, itu, kamu tahu, yang soal anu," bisiknya gagu sembari tangannya membentuk gestur aneh.

Midoriya memiringkan kepala ketika berusaha memahami maksud (Name), sementara si gadis menepuk jidat.

"Itu lohh, tentang SCTV! Satu untuk semua!"

Ah, Midoriya paham. Yang (Name) maksud adalah rahasia One For All, Quirk warisan dari All Might. Mengangguk lah Midoriya sebagai responnya, disertai senyum kecut.

(Name) yang melihat reaksi itu lantas melebarkan mata. "Berarti dia sudah tahu?? Lalu bagaimana? Terus kenapa dia menghajarmu?"

Midoriya menghela napas sesaat, tersenyum kecil. "Tenang saja, (Name)-chan. All Might sudah menjelaskannya," bisiknya pelan.

"Oh, All Might, ya ...."

Kalau ada All Might yang menengahi, (Name) tak perlu khawatir lagi. Yah, meski agak kesal karena brother-nya dibuat babak belur oleh Bakugo Katsuki. Tapi setidaknya ada sisi baik dari kejadian ini,

"Jadwal piketku besok digantikan oleh Katsuki! HAHAHAHA! Selama beberapa hari kedepan kita juga bakal punya babu asrama!"

(Name) melirik Bakugo yang gondok sambil menyeringai jahil. Tentu pemuda itu tak bisa membantah jika tidak ingin hukumannya ditambah, dan (Name) akan memanfaatkan kesempatan itu untuk menguji kesabarannya.

Kapan lagi seorang raja arogan turun takhta menjadi cleaning service, begitulah yang dipikirkan (Name).

"Nah, selamat bersih-bersih ya, kalian!"

Para Kelas A pun bersamaan meninggalkan asrama dan pergi menuju gedung sekolah UA. Jaraknya yang dekat membuat mereka tak perlu menempuh waktu lama, hanya sekitar lima menit dengan berjalan kaki.

Sesudah menaruh tas di kelas, seluruhnya langsung pergi ke lapangan untuk menghadiri upacara sembukaan semester baru. Iida sang ketua kelas dengan tegas memandu teman-temannya agar berjalan rapi di lorong, mirip penggembala domba kalau (Name) bilang. Dan sisanya adalah ternak dombanya.

"Yang rapi! Jangan ada yang keluar barisan!"

"Justru kamu yang ada di luar barisan, Iida."

𝐓𝐈𝐌𝐄  ||  𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang