بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Siang ini di kampus Aruna terlihat kebanyakan diam dan melamun.
"Aku gatau harus gimana kali Erika tau, aku yang di jodohin sama Rengga." Batin Aruna sambil mencoret-coret bukunya.
"DORRR!" pekik Erika mengejutkan sahabatnya itu.
"Kenapa sih besti, burem aja tu muka?" Tanya Erika.
"Ehm, gue? Gue gapapa? Kenapa?" Balas Aruna agak linglung.
Erika menyipitkan matanya, "lo ada sembunyiin sesuatu ya?" Selidik Erika.
"Gaada." Balas Aruna.
"Boong?" Sahut Erika cepat.
"Emm..itu.. gue cuma kepikiran series yang lagi booming. Jahat banget suaminya, bisa-bisanya main perempuan dibelakang istrinya." Balas Aruna asal.
"Sejak kapan lo suka nonton series?" Tanya Erika.
"Sejak gue di racun series sama adek gue." Balas Aruna.
"Ohh, udahlah gausah dipikir. Lama-lama rabies lo mikir kek gitu." Celetuk Erika asal.
"Oiya tadi Rengga minta nomer WhatsApp lo buat apa yak?" Ucap Erika sambil menerawang.
Aruna terkejut, apa Arengga sudah tau jika dirinya adalah jodoh pilihan orang tuanya.
Ting!
Satu pesan masuk dari nomer tak dikenal.
+62*** **** **** ~Rengga
Pulang sekolah, temui gue di Cafe Kenangan.
Rengga.
Aruna melirik Erika sejenak, ia benar-benar bingung. Bagaimana jika Erika tau, ia takut persahabatannya akan hancur. Setelah membalas pesan dari Rengga tadi, Aruna menyimpan handphonenya karena dosennya sudah masuk.
-ooOoo-
Sepulang kuliah Aruna pergi ke Cafe Kenangan sendiri, ia sudah beralasan jika akan menjemput Alula yang tengah belajar kelompok di rumah temannya agar Erika tidak mengajaknya pulang bersama.
"Cafe Kenangan" batin Aruna saat membaca papan nama diatas sebuah bangunan yang cukup strategis di tepi jalan raya.
Aruna masuk dan mengedarkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertiga Malam [On Going]
JugendliteraturBagaimana Jika Dua Orang yang Merupakan Sahabat Akrab Memendam Rasa pada Seorang Pria yang Sama. Hari-hari di Bangku Kuliah Mereka Lalui Bertiga, Bahkan Ketiganya Begitu Dekat. Namun, Ternyata Takdir Berkata Lain. Ada Salah Seorang Diantara Mereka y...