بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
|| Tandai ya kalo masih ada typo 🐝
Hari ini Erika dan Aruna tengah nongkrong di sebuah Cafe.
"Lo kenapa sih Run? Akhir-akhir ini gue liat lo sering murung, ada masalah?" Tanya Erika sambil mengunyah steak daging yang ia pesan.
"Ehm, engga ko. Agak pusing aja sih, naik semester 4 banyak banget beban." Ucap Aruna sambil tersenyum tipis.
"Nih ya, semester 4 tuh biasanya pada sibuk cari pasangan buat nemenin wisuda atau jadi penyemangat waktu skripsi." Celetuk Erika sok tau.
Aruna hanya memutar bola matanya jengah, "Yeee, itu lo aja yang pengen gitu." Balas Aruna sambil memotong steak miliknya.
"Tap--"
"Hai sayang.." ucapan Erika terpotong oleh sapaan pria berjas hitam yang berdiri disampingnya."Astaga, sayanggg." Balas Erika sambil berdiri dan memeluk Rengga.
Aruna yang duduk tepat di depan Erika hanya terdiam menahan gejolak aneh di dadanya.
Rengga melirik Aruna, pria itu menatap Aruna sengit. Rengga masih kesal dan marah atas keputusan keluarganya.
"Tumben kamu jam segini keluyuran di Cafe." Gurau Erika.
Rengga menoyor kepala Erika, "Enak aja keluyuran."
"Abis ketemu sama klien tadi, gataunya lihat kamu sama..Aruna." balas Rengga sambil melirik Aruna sengit.
"Iya, dapet jam kuliah siang jadi mampir ngisi perut dulu." Balas Erika sambil tersenyum.
"Eh, kamu mau pesen apa sayang?" Tanya Erika sambil menatap Rengga.
"Engga, tadi abis makan. Masih kenyang." Balas Rengga.
"Kamu abisin gih, keburu telat ke kampus." Sambung Rengga.Aruna hanya diam memperhatikan interaksi kedua manusia didepannya itu. Sudah satu bulan terhitung sejak acara pertunangannya dengan Rengga, pria itu masih saja bersikap dingin padanya.
"Sayang aku ke toilet bentar ya." Pamit Erika sambil berlalu pergi.
Sepeninggalan Erika, Rengga beradu pandang dengan Aruna. Lalu pria itu melemparkan senyum sinis.
"Lihat sendiri kan lo? Gue sama Erika ngga akan pernah bisa dipisahkan! Lo mending pikir ulang tentang keputusan pernikahan ini, sebelum terlambat! Gue tegaskan sekali lagi, GUE NGGA CINTA SAMA LO! ARUNA AMBARSARI!" ucap Rengga penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertiga Malam [On Going]
Teen FictionBagaimana Jika Dua Orang yang Merupakan Sahabat Akrab Memendam Rasa pada Seorang Pria yang Sama. Hari-hari di Bangku Kuliah Mereka Lalui Bertiga, Bahkan Ketiganya Begitu Dekat. Namun, Ternyata Takdir Berkata Lain. Ada Salah Seorang Diantara Mereka y...