بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ|| Tandai ya kalo masih ada typo 🐝
Dua orang perempuan tengah asik mengobrol sembari menikmati minuman yang tengah menjadi trend di kalangan remaja. Dua perempuan itu adalah, Aruna dan Erika. Keduanya tengah duduk di kantin kampus menikmati waktu istirahat.
"Run tau ngga si, setelah wisuda gue bakal di lamar sama Rengga." Ucap Erika sambil tersenyum membayangkan betapa bahagianya kelak ia bersama Rengga.
Aruna hampir tersedak setelah mendengar ucapan sahabatnya itu. Jujur rasa nyeri mulai menyeruak di relung hatinya.
"Ya Allah, engga. Ini salah, Runa gaboleh kayak gini." Batin Aruna.
"Selamat ya, jangan lupa ngundang loh kalo nikah.""Tentu! Lo jadi orang pertama yang gue tulis di kartu undangan." Ucap Erika sambil tersenyum menatap sahabatnya.
"Aduh, sialan. Run gur ke toilet bentar ya.."
"Mau panggilan alam lo?" Tanya Runa sambil menatap Rika dan menahan tawanya."Engga ya anjir, gue cuma kebelet pipis." Dengus Erika sambil berlari pergi .
Setelah kepergian Erika, tak lama kemudian Rengga datang dan duduk di depan Aruna.
"Run.." sapa Rengga.
Aruna terkejut melihat crush nya duduk didepannya.
"E-eh hallo kak." Sapa Aruna canggung, bagaimanpun Arengga adalah kakak tingkatnya. Maka dari itu ia menggunakan embel-embel "kak".
"Kok ngga lari?" Tanya Rengga sambil tersenyum.
"Lari? Lari gimana maksudnya?" Ucap Aruna bingung.
"Run.." panggil Rengga iseng.
"Iya?" Balas Aruna cuek."Kalo di panggil lihat orangnya dong! Kekunci stang leher lo?" Canda Rengga, Aruna tertawa puas beberapa detik setelah itu diam seketika.
"Runa..run.."
"Apa sih kak?"
"Kok ngga lari? Nama kamu kan Run, lari dong seharusnya." Balas Rengga sambil tersenyum."Astagfirullah tahan Runa tahan, gaboleh nyengir harus cool." Batin Aruna sambil menahan senyumnya.
Aruna sebisa mungkin menampilkan wajah biasa saja, padahal jantungnya tengah berdisko ria.
"Sialan ni orang, gue tikung di sepertiga malam juga lama-lama." Batin Aruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertiga Malam [On Going]
Teen FictionBagaimana Jika Dua Orang yang Merupakan Sahabat Akrab Memendam Rasa pada Seorang Pria yang Sama. Hari-hari di Bangku Kuliah Mereka Lalui Bertiga, Bahkan Ketiganya Begitu Dekat. Namun, Ternyata Takdir Berkata Lain. Ada Salah Seorang Diantara Mereka y...