ACG -21

9.9K 1.4K 218
                                    


Taeyong menyambut Guanlin yang di bantu oleh Beomgyu masuk ke dalam kediaman Jung.

"Kenapa ga pake kursi roda aja?" Tanya Taeyong membantu Guanlin berjalan menuju sofa.

"Yaampun mom, Guanlin ga lumpuh. Dia masih bisa jalan" ucap Jeno.

"Jeno, gak boleh gitu. Ini kan pinggang nya Guanlin cidera" tegur Taeyong.

Jeno hanya menghembuskan nafas nya duduk di sofa.

"Kamu tidur di kamar tamu gak papa? Jeno gak bisa tidur kalau ada orang baru di kasur nya" ucap Taeyong pada Guanlin.

"Gapapa mom, Guanlin tidur di mana aja juga bersyukur karena di kasih tempat tidur" ucap Guanlin terkekeh.

Beomgyu mendudukan Guanlin di sofa. Si cantik berlalu menuju dapur untuk membuatkan makan dan minum karena satu jam lagi Guanlin harus minum obat.

"Nanti gue minta daddy buat atur jadwal terapi lo. Mudah-mudahan tiap hari dah rela gue anter lu sebelum atau balik ngampus buat terapi asal lu cepet sembuh terus kita temuin bapak Nakamoto Yuta" ucap Jeno.

Guanlin mengangguk. Perasaan nya sedikit lega mengetahui jika Yuta memberikan kesempatan kedua untuk nya dan Renjun.




-



Nana mendorong kursi roda Winwin menuju meja makan. Para saudara nya sudah duduk manis di kursi masing-masing begitu juga dengan sang kepala keluarga.

"Terima kasih sayang" ucap Winwin mengusap lengan Nana.

Nana mengangguk lucu. Ia duduk di samping Shotaro.

"Hari ini siapa yang memimpin doa?" Tanya Yuta.

"Nana!" Pekik nya menunjuk diri nya.

Yuta tersenyum.

"Ayok pimpin doa sayang."

Nana mengangguk antusias. Ia memulai doa sebelum makan. Diikuti oleh orang tua dan ketiga saudara nya.

"Ayah, malam ini makan nya tidak perlu di waktu okey? Injun sedang sakit, tidak boleh mam buru-buru" ucap Nana dengan nasi yang mengembung di pipi kanan nya.

Yuta terkekeh. Ia mengangguk menatap lembut putra ketiga nya.

"Habiskan makanan kalian. Tidak perlu buru-buru" ucap Yuta.

Winwin tersenyum melihat nya. Karena ada Nana, keadaan jadi mencair tidak secangguh kemarin.

Mereka menghabiskan makanan dalam waktu tiga puluh menit.

"Nana kenyang! Nana dan kak Dejun yang cuci piring! Taro sama ayah beresin meja makan. Okey?!"

Nana beranjak dengan piring kotor menuju dapur untuk mencuci nya. Diikuti oleh Xiaojun yang membawa piring kotor sisa nya.

"Renjun, temani bunda di gazebo bisa?" Tanya Winwin.

Renjun mengangguk. Ia berdiri.

"Renjun.."

Renjun menoleh saat Yuta memanggil nya.

"A-ayah tadi membelikan mu ini. Semoga cocok" ucap Yuta memberikan sebungkus papperbag sedang kearah Renjun.

Shotaro berdecak kesal. Ia jadi merapikan meja makan sendirian karena ayah nya pergi setelah memberikan sebuah hadiah pada Renjun.

Renjun mengambil nya. Ia membuka nya. Kedua mata nya membelak saat melihat isi nya.

"Apa yang ayah berikan?" Tanya Winwin.

"Susu ibu hamil, bunda."

Renjun mengambilnya dan memberikan nya pada Winwin. Winwin tersenyum manis, ia menatap punggung Yuta yang menghilang di balik pilar yang menyekat meja makan dengan ruang belajar anak-anak.

Awas Camer Galak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang