ACG - 22

9.8K 1.5K 225
                                    


Keluarga Nakamoto tengah melakukan makan malam dengan tenang. Keempat anak Nakamoto makan dengan menghayati tanpa buru-buru seperti biasa nya. Itu karena Shotaro yang tadi sempat terjatuh dari tangga dan membuat bibir nya berdarah.

"Sayang, makan nya pelan-pelan ya" ucap Winwin mengambil nasi di ujung bibir Shotaro.

Kedua mata Shotaro berlinang air mata.

"Bunda, sakit" ucap nya dengan hidung yang memerah.

Jaemin yang melihat itu terkekeh kecil kemudian memeluk kepala Shotaro.

"Lantai nya udah di marahin sama ayah tadi. Jangan sedih lagi, nanti kakak Nana bantuin kamu obatin lagi bibir nya ya" ucap Yuta menatap si bungsu.

Shotaro menganggukan kepala nya patuh dan kembali memasukan nasi dan lauk ke dalam mulut nya.

Dua puluh menit berlalu. Yuta memandang satu persatu anak anak nya yang sudah mulai menghabiskan makanan di piring mereka. Yuta berdehem membuat istri dan keempat anak nya menoleh.

"Besok, ayah ingin bertemu dengan Hendery, Guanlin, Jeno dan-"

Ucapan Yuta menggantung. Ia menatap Shotaro yang tengah menatap nya bingung.

"- Sungchan."

Keempat anak Nakamoto saling memandang. Apakah mereka tidak salah dengar?

"Ayah..."

Yuta mengangguk. Ia menatap Winwin dengan senyuman kecil.

"Apa kalian bisa meminta mereka untuk menemui ayah besok?"

Renjun dan Jaemin menganggukan kepala nya semangat.

"Bisa ayah!" Ucap kedua nya.

Winwin tersenyum. Ia mengusap surai Shotaro dengan sayang.

"Taro ajak Sungchan kesini ayah?" Tanya Shotaro.

Yuta mengangguk.

"Taro mau?"

Shotaro segera mengangguk antusias.

"Taro bisa!!! Akhirnya Taro punya temen selain Lele!!" Ucap nya begitu riang.

Yuta menatap kearah Xiaojun yang terdiam.

"Kak" panggil Yuta.

Xiaojun mendongak.

"Kenapa ayah?"

Yuta memegang tangan putra sulung nya.

"Maafin ayah, karena ayah. Hubungan kamu sama Hendery jadi kurang baik-"

"Lebih tepat nya karena Renjun ayah" sela si anak kedua menundukan kepala nya.

Xiaojun menepuk paha Renjun.

"Kok saling nyalahin sih? Ayah, Renjun, aku gak papa" ucap Xiaojun mencoba tersenyum.

"Kak, kamu cinta sama Hendery?" Tanya Winwin.

"Bunda..."

"Jawab bunda, liat mata bunda" ucap Winwin menatap lekat si sulung.

"Engga" jawab Xioajun beranjak membawa piring kotor ke dapur.

"Ayah..."

Yuta beranjak memeluk Renjun yang mulai kembali menangis. Jaemin menatap kepergian Xiaojun. Ia juga mengambil piring kotor nya dan menyusul si sulung.

"Gue tau lo gak jujur sama ucapan lo tadi" ucap Jaemin menyimpan piring di samping Xiaojun yang tengah menyuci piring.

Xiaojun tak memperdulikan Jaemin yang ada di samping nya.

Awas Camer Galak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang