ACG - 25

8.5K 1.1K 110
                                    


Hallooo, ya ampun lama banget ya aku ga update ACG. Maaf yaa lumayan hectic banget di RL. Kira-kira masih ada yang mau lanjutin book ini ga? Kalau masih banyak yang berminat, aku bakalan update tiap hari sampai tamat🥹. Kalau ada yang udah lupa sama alur nya, bisa di baca ulang yaa hehe

||

Renjun menghentikan kursi roda Winwin di depan kamar orang tua nya. Acara untuk para calon menantu sudah selesai dan mereka masuk ke dalam kamar masing-masing bersama pasangan nya. Guanlin pun sudah ada di dalam kamar Renjun begitupun Hendery, Jeno juga Sungchan yang berada di kamar pasangan mereka.

"Kamu masuk ke kamar aja. Bunda masuk kamar sendiri aja. Ayah biar bunda yang handle ya" ucap Winwin mengusap punggung tangan Renjun.

"Bunda, maaf..."

Winwin tersenyum dengan wajah pucat nya. Ia mengecup pipi Renjun yang berlutut di hadapan nya.

"Jangan banyak fikiran, kasian baby" ucap Winwin mengusap pipi Renjun dengan sayang. Renjun mengangguk, ia mengecup kedua pipi Winwin kemudian membuka pintu kamar orang tua nya dan segera pergi ke kamar nya.

Winwin mendorong memecet tombol kursi roda untuk mengantarkan nya kepada sang suami yang sedang berdiri di depan jendela menatap malam yang penuh bintang.

"Ayah..."

Yuta masih terdiam. Winwin menghentikan kursi roda nya di samping sang suami kemudian memegang pergelangan tangan Yuta.

"Ayah, anak-anak sudah masuk ke dalam kamar masing-masing."

Yuta hanya mengangguk samar.

"Pasangan mereka juga ada di kamar mereka-"

Winwin langsung menahan lengan Yuta saat Yuta hendak pergi.

"Mereka ga akan macem-macem ayah, percaya aku. Biarin mereka selesain masalah mereka ya. Percaya sama anak-anak mu" ucap Winwin mengelus pelan lengan Yuta.

"Terakhir aku percaya dengan anak ku dan berakhir dengan Renjun yang hamil di luar pernikahan?"

Winwin menghela nafas nya.

"Ayah, itu sudah berlalu. Tolong jangan di ungkit kembali. Kita sebagai orang tua harus mengerti keadaan anak kita sekarang. Tolong..."

Yuta melepaskan tangan Winwin kemudian mengusap wajah nya dengan kasar.

"Aku tau, ini berat buat kamu. Anak kita keempat nya adalah submissive, gak mudah ngebesarin anak yang seperti ini. Tapi ayah, mau gimana pun. Kita adalah orang tua mereka, mereka adalah tanggung jawab kita. Biarin mereka bahagia sama pasangan mereka ya. Setelah tadi, mereka udah membuktikan semua nya sama kamu. Mereka bener-bener jatuh cinta dan bertanggung jawab sama anak-anak kita."

Mendengar hal itu, Yuta menatap sang istri. Ia berlutut dan memeluk pinggang Winwin. Menyimpan wajah nya di paha Winwin dan menangis.

Winwin paham, Yuta sekeras ini karena ia tidak ingin keempat anak nya mengalami hal menyedihkan dalam percintaan. Yuta begitu menyayangi keempat anak nya. Sangat begitu melindungi mereka.

"Coba untuk percaya sama mereka ya sayang. Supaya kamu juga tenang."

Yuta hanya bisa menangis dalam diam mendapatkan elusan di kepala nya. Winwin mengecup pucuk kepala suami nya.

Awas Camer Galak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang