ACG - 16

10.5K 1.7K 778
                                    


Hari pernikahan Renjun juga Hendery di lalukan pagi ini. Gedung yang Nakamoto family pesan adalah gedung dengan tema outdoor.

Renjun sudah cantik serta tampan dengan suit putih dengan kalung berlian cantik yang menghiasi leher putih nya. Renjun menatap diri nya di cermin. Ruangan pengantin, diri nya meminta semua orang pergi meninggalkan ruangan terserbut dan meninggalkan nya sendirian sebentar. Renjun butuh waktu.

Kedua tangan nya memegang perut nya yang masih rata. Ia mulai bimbang, bagaimana jika nanti si buah hati tidak mendapatkan kasih sayang dari ayah sambung nya?.

Renjun menggeleng. Bagaimana pun, anak nya harus mempunyai ayah sah.

Sedangkan di ruangan lain. Jaemin memeluk Xiaojun yang masih menangis sedari malam. Bahkan kedua mata nya membengkak lantaran tidak tidur juga selama dua hari.

"Kak jangan gini" lirih Jaemin menghapus air mata Xiaojun.

"Lo tau kan Na, selama gue hidup gak pernah yang nama nya pacaran atau deket sama cowok lain karena keposesifan ayah. Karena itu gue gak berani buat suka sama cowok. Tapi sekarang beda, Hendery cowok pertama yang buat gue jatuh cinta. Tapi kenapa harus adik kandung gue yang ambil dia?" Ucap Xiaojun menatap nanar Jaemin.

Jaemin terdiam. Ia mengangguk. Jaemin tau bagaimana rasa nya mencintai orang untuk pertama kali nya. Karena ia pun tengah merasakan nya sekarang. Mencintai Jeno, mungkin?

Pintu ruangan terbuka. Shotaro mendorong kursi roda Winwin mendekati kedua nya. Winwin memeluk Xiaojun dan mengelus rambut putra sulung nya.

"Maafin kita nak. Ikhlasin ya" ucap Winwin.

Xiaojun terkekeh pelan. Dalam pelukan Winwin, ia menghapus air mata nya da mencoba untuk tersenyum. Demi bunda nya agar baik-baik saja, Xiaojun pun tersenyum dengan sangat manis. Jaemin yang menatap itu hendak menangis namun Shotaro sudah menangis duluan dan memeluk nya.

"Kasian kak Dejun" adu si bungsu menangis di pundak Jaemin.

"Kenapa kalian disini? Harus nya temenin Renjun dong" ucap Yuta yang masuk ke ruangan.

Jaemin dan Shotaro menghela nafas nya.

"Iya ayah" ucap kedua nya.

Setelah itu, Jaemin dan Shotaro pergi menuju ruang rias pengantin.

-

Di hotel yang berbeda. Hendery merenung di atas balkon. Ia masih tidak menyangka akan menikahi submissive yang tidak di cintai nya dan bertanggung jawab atas apa yang tidak ia lakukan. Dirinya tersenyum miris menatap pantulan tubuh nya di kaca.

Tampan. Sungguh Hendery terlihat sangat lah tampan. Tapi sayang, ketampanan nya tidak di berikan khusus pada orang yang tidak ia cintai.

"Abang?" Panggil Haechan masuk ke dalam kamar.

Hendery tersenyum merentangkan kedua tangan nya ke depan adik nya. Haechan sontak berlari masuk ke dalam pelukan Hendery.

"Kabur aja yuk" ucap Haechan menangis.

Hendery tertawa.

"Mau jadi gembel?" Tanya Hendery.

"Kita ambil tabungan investasi abang buat masa depan kita. Terus tenang aja, kak Mark pasti bakalan hidupin aku nanti" ucap Haechan.

Hendery semakin tertawa.

"Ngomong apaan sih mbul. Yang ada nanti mommy Tae gak mau punya mantu yang doyan kabur" ucap Hendery melepaskan pelukan nya.

Menatap wajah Haechan yang memerah. Menghapus air mata sang adik dengan lembut.

"Kalau abang punya salah maafin ya. Abang mau nikah nih. Mau hidup bersama istri abang nanti nya. Gak bakalan manjain sama usilin kamu lagi. Jadi, abang minta maaf kalau ada salah yaa mbul" ucap Hendery mengecup kening Haechan.

Awas Camer Galak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang