ACG - 27

8.3K 1.1K 111
                                    

Aku pertegas sekali lagi kalau ini cuman fiksi ya jangan di bawa ke real life. Dan juga ada beberapa ulasan medis yang aku baca dari google aja ga terlalu mendalami. Jadi mohon untuk tidak di anggap serius ya🙏🏻

*****

Hari ini Jeno di izinkan oleh Yuta untuk ikut mengantar Jaemin melakukan terapi untuk ke sekian kali nya. Jeno fikir, ini adalah pertama kali nya Jaemin melakukan terapi. Namun ternyata ini sudah kesekian entah ke berapa kali Jaemin melakukan nya.

Saat ini, Jeno tengah mengendarai mobil milik Yuta. Di samping nya ada Yuta dan di seat belakang ada Jaemin, Winwin dan Xiaojun.

"Untuk kali ini, bunda mohon jangan menolak apapun yang dokter ucapkan atau dokter lalukan sama kamu."

Jaemin menoleh sebentar kemudian mengangguk. Jeno menatap Jaemin melalui spion depan. Yuta menatap Jeno membuat Jeno segera memalingkan tatapan nya fokus kembali ke jalan.

"Jeno, nanti kamu ikut masuk ke tempat terapi ya..."

"Bunda!"

Jeno menjadi kikuk, pasalnya wajah Jaemin berubah marah. Jeno tidak paham apa yang Jaemin tidak sukai jika dirinya masuk ke tempat terapi.

"Supaya Jeno pantau kamu. Ayah, bunda sama kakak sama sekali gak bisa handle kamu setiap terapi kamu selalu nolak!"

Nafas Jaemin memburu "Aku gak bakalan nolak! Aku mau sembuh! Dan aku mau bertahan!"

Winwin dan Xiaojun terkejut. Dulu setiap akan terapi, Jaemin selalu menolak dan selalu ingin pergi setiap dokter akan melakukan terapi. Padahal, jiwa yang sebenarnya adalah Jaemin bukan Nana. Pernah suatu hari, saat terapi belum di mulai, Nana sudah datang dan siap melakukan terapi. Dokter sedikit kesulitan karena Nana sangat tidak menyukai bau rumah sakit. Alhasil, keluarga Nakamoto kembali ke rumah tanpa mendapatkan hasil apapun.

"Kamu yakin?"

Kedua bola mata Jaemin menatap kearah Jeno "Jaemin yakin."

Jeno memejamkan mata nya sekejap. Ia paham betul jika Jaemin begitu ambis sekarang untuk menghilangkan Nana. Jaemin benar-benar tidak ingin membagi Jeno untuk siapapun.

Bagaimana dengan Jeno?

Setelah mendapatkan pencerahan dari sang mommy, Jeno berfikir untuk memilih Nana. Mengapa? Karena menurut Jeno, sosok Nana begitu lembut dan begitu banyak kasih sayang. Bukan berarti Jeno tidak menyukai Jaemin. Jeno sangat menyukai Jaemin. Namun jika di minta untuk memilih, mungkin Jeno akan memilih Nana. Namun jika sudah begini, Jeno tidak ingin egois. Jaemin atau pun Nana, Jeno mencintai kedua nya.

Jeno memarkirkan mobil di halaman rumah sakit. Kelima orang itu turun dari mobil dan segera ke lobby rumah sakit kecuali Jeno yang memberikan kunci mobil pada keamanan untuk di parkirkan mobil nya.

"Saya ada janji dengan dokter Jeon, apakah dia sudah ada di ruangan nya?"

Resepsionis itu mengecek terlebih dahulu kemudian tersenyum mengangguk.

"Apakah anda dengan tuan Nakamoto Yuta?"

"Ya benar."

"Dokter Jeon sudah menunggu anda di ruangan nya, Pak. Silahkan langsung saja datang ke ruangan nya."

"Baik terima kasih."

Mereka pun pergi menuju lantai empat dimana ruangan dokter Jeon berada.

Jeno berjalan di belakang Jaemin. Pria itu beberapa kali menatap sendu pada punggung di depan nya. Apakah Jaemin tidak ingin mencoba berdamai dengan dirinya tanpa menghilangkan Nana? Apakah mereka tetap bisa berada di dalam satu tubuh tanpa alter ego?

Awas Camer Galak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang