Di Kota Konoha, Sekolah Dasar K. Semua anak sedang mengerjakan tugas mereka dengan tenang, lebih tepatnya hampir semua anak."Heh sasuke, minggir sana! Aku mau duduk di dekat Sakura!"
"Sh*t berisik kau bodoh! Duduk saja di tempatmu dan kerjakan tugasnya!"
Ada dua anak yang terkecuali, mereka sedang ribut memperebutkan kursi.
"HAH! BISAKAH KALIAN DIAM?!"
Haruno Sakura, siswa teladan yang sedang fokus belajar sudah tak tahan dengan keributan dua anak itu, jadi ia langsung bangun dan menjitak kening keduanya.
"Sekarang duduk diam!"
Naruto dan Sasuke langsung diam dan duduk tenang lalu memperhatikan guru.
Guru yang melihat tingkah mereka pun hanya tersenyum, lalu melanjutkan pengajaran. Bukan apa, tapi keributan seperti itu sangat lumrah di kelas ini. Jika tak seperti itu maka kelas akan terasa horor.
.
Jam istirahat tiba dan semua siswa langsung keluar dan bermain. Hanya menyisakan Sasuke sendirian.
Sasuke terbiasa menyendiri dan juga menyukai kesendirian. Namun jika kalian berharap itu dapat dicapainya, kalian salah.
"Heh Sasuke!"
Sasuke yang mendengar suara tak asing itu langsung menghela nafas.
"Apa lagi sih?! . . (!)"
Mie ramen kuah kuning dengan bakso ikan berjejer.
"Makanlah, kau belum makan sarapan kan?"
Naruto duduk di sebelah Sasuke sambil memakan ramen miliknya juga.
Sementara itu, Sasuke memandang ramen di hadapannya, lalu melihat Naruto. 'apa anak ini salah minum obat?'
"Apa? Kenapa melihatku seperti itu? Aku bertemu kak Itachi di jalan tadi pagi, dan dia bilang ingin titip kotak makan untukmu, katanya kau belum sarapan. Tapi telor di dalam kotak itu sedikit. . . tidak terlihat baik(?) Jadi aku membelikanmu ramen sebagai gantinya."
Setelah menjelaskannya, Naruto langsung melahap ramen dengan lahap. Sasuke pun ikut makan dengan tenang. Pemandangan dua anak yang biasanya ribut kini makan bersama di dalam kelas dengan damai.
Setelah selesai makan, tak lupa merekapun minum.
"Waah, ramen memang yang terbaik!"
Melihat Naruto yang berlebihan, Sasuke pun menimpali.
"Bukankah keluarga Uzumaki itu kaya? Mengapa kau begitu suka makan ramen?"
"Karena enak?"
"Hah, kau tak takut ususmu keriting karena terus makan mie?"
"HEH! apa-apan itu? Kau pikir ususmu itu selurus jalan tol?"
Keributan kembali terdengar, itu pertanda bahwa dunia baik baik saja.
Namun setelah ribut sebentar, Naruto langsung mengambil kedua mangkok dan langsung pergi, namun sebelum itu dia berkata.
"Lagi pula para tetua begitu bahagia dengan meninggalnya orang tuaku, dan menjadikanku alat untuk merauk harta warisan, karena itulah aku menyembunyikan sebagian besar aset seperti yang diperintahkan ayahku"
Setelahnya ia langsung pergi membawa kedua mangkok untuk mengembalikannya.
Sasuke memandang temannya itu, Naruto dan Sasuke memiliki kesamaan yang berbeda.
Mereka sama-sama telah kehilangan kedua orang tua mereka, namun mereka tetap tak sama.
Naruto berasal dari keluarga kaya namun tak memiliki siapapun di sisinya, berjuang sendiri untuk mempertahankan peninggalan orang tuanya di tangan kecilnya.
Sedangkan Sasuke berasal dari keluarga biasa, namun masih memiliki kakaknya untuk bersandar.
"Bodoh"
.
Hari kelulusan sekolah dasar tiba. Sasuke datang bersama dengan kakaknya. Saat pembagian rapor dan pertunjukan seni, Sasuke melihat Naruto yang datang bersama dengan walinya, kakek Jiraya.
"HEI SASUKE!"
Sapaan yang membosankan terdengar di telinga Sasuke.
"Bodoh, ada apa?"
"Nah"
Naruto mengeluarkan sebuah kotak kecil.
"Apa ini?"
"Ambil saja"
Sasuke pun menerimanya dan membuka kotak itu. Kalung putih dengan hiasan ular. Walaupun masih kebesaran, tapi itu sangat cantik.
"Untuk apa?"
"Untukmu"
Sasuke mengangkat satu alisnya heran.
"Yaah ambil saja, hitung sebagai kenang-kenangan, aku mau pergi ke luar negri sore ini, dan aku membelikan beberapa teman sekelas kalung motif hewan, karena kau menyukai ular, jadi kuberi yang ular, lihatlah milikku, rubah kesukaanku."
Naruto menunjukkan kalung yng tengah digunakannya.
Sasuke melihat ke kalung ularnya lalu melihat milik Naruto.
"Kau akan pergi?"
Entah bagaimana suara yang keluar dari mulutnya terdengar agak sedih.
"Em"
Sasuke menyodorkan kalungnya.
"Eh? Kenapa? Kau tak menyukainya?"
Sasuke menunjuk kalung milik Naruto.
"Aku mau yang rubah, kau simpan yang ular"
Naruto sedikit heran, namun tak ambil pusing. Ia lalu menukar miliknya dengan milik Sasuke.
"Neh~ baiklah. Ambil ini"
Sasuke langsung mengenakan kalung itu dan bucara.
"Kapan kau..kembali?"
Naruto mengangkat satu alisnya dengan heran.
"Mungkin saat kau SMA? Aku tak yakin."
Setelahnya Sasuke membalikkan badannya dan berjalan pergi.
"Kalau begitu sampai jumpa lagi"
Perpisahan antara dua insan kecil yang tidak ada dramatis dramatisnya sama sekali.
"Kurasa aku akan merindukannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life (NARUSASU)
Randomjust a fanfic tentang Naruto x Sasuke OOC dari karakter asli milik Masashi Kishimoto Naruto dan Sasuke adalah teman sekelas sejak sd, namun entah bagaimana mereka tidak pernah akur barang sekalipun. Tapi ketika keduanya berpisah, mereka justru sali...