My Life (NARUSASU)

Kelas OR

  Jam olahraga tiba, dan seisi kelas langsung berhamburan menuju lapangan.

Sasuke mengenakan seragam olahraganya sementara itu Naruto masih mengenakan seragam dari sekolah sebelumnya.

"Kau belum dapat seragam?"

"Em, nanti aku akan membelinya"

Semua siswa berbaris dan melakukan pemanasan. Sasuke memasuki barisan dan mulai meregangkan tubuhnya. Sementara itu, Naruto melepas jaket orennya dan menyampirkannya di sampiran dekat lapangan.

"Baik semua, sekarang lenturkan otot lengan kalian"

Mereka menekuk lengan mereka ke atas bersamaan. Naruto melakukan gerakan dengan serius, namun tiba-tiba matanya mengarah pada Sasuke. Kaos olahraga yang dikenakannya sedikit terangkat dan memperlihatkan pinggangnya yang ramping.

Pssh

Wajahnya terasa terbakar sedikit, lalu kembali tenang setelah mengalihkan pandangannya.

Olahraga dibagi menjadi olahraga pria dan wanita. Para wanita melakukan olahraga bola tangan, sedangkan para pria bermain basket.

Walaupun tubuhnya termasuk tinggi, Sasuke masih belum bisa mengalahkan yang lain.

Saat sedang menguasai bola, seseorang tiba-tiba mendorongnya dan menyebabkan Sasuke terjatuh.

"Akh"

  "Eh Sasuke? Maaf aku tak sengaja mendorongmu"

". . . , Tak apa"

Sai, salah satu siswa populer karena kulitnya yang putih dan tubuhnya yang begitu ramping untuk ukuran pria.

'apa dia sungguh tak sengaja?'

Entah bagaimana Sasuke merasakan permusuhan dari tatapan Sai terhadapnya.

Naruto yang baru kembali dari membeli air minum menemukan Sasuke yang tengah terjatuh di lapangan.

"SASUKE?! Hei, apa kau terluka di suatu tempat? Biar kulihat"

Sementara Naruto panik, siswa di sekitarnya memandangnya sambil keheranan.

"Hei Naruto, dia hanya terjatuh, gak usah lebai, lagian diakan cowo"

Naruto memandang Kiba sambil melotot.

"Shut up"

Ia lalu mengangkat tubuh Sasuke tanpa peringatan.

"A..APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Gendongan ala putri membuat Sasuke sangat malu. Namun Naruto mengabaikannya dan terus menggendongnya ke UKS.

Kerumunan itu langsung berdehem dan mulai ricuh.

"Woo, ada apa antara mereka berdua?"

"Kudengar mereka pernah satu sekolah bareng dulu"

"Apakah cinta monyet anak sekolah dasar?"

"Huu~ apakah sekarang sudah bertransformasi menjadi cinta kera?"

"Kurasa itu cinta gorila"

Percakapan aneh tercipta, tanpa menyadari seseorang mengambil jaket si blonde itu dan menatap kedua 'cinta gorila' itu dengan tatapan dingin.

"Jalang satu ini, sangat pandai merayu"